TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Azwar Abubakar mengatakan, pihaknya akan menggelar pendidikan dan pelatihan bagi 1 juta pegawai negeri golongan II-III. Tujuannya untuk menaikkan standar dan kinerja 2 juta lebih pegawai negeri yang masih kurang andal. Program itu diperkirakan memakan biaya hingga Rp 4 triliun.
Pelatihan pegawai negeri itu akan dilakukan segera mulai tahun ini. Program tersebut, kata Azwar, untuk memperkuat pelatihan pegawai yang selama ini berjalan tak seragam di berbagai instansi dan daerah. "Sekarang ada pegawai yang diangkat tanpa melalui pelatihan, begitu masuk baru ikut," ujarnya usai memberi kuliah umum di Aula Barat ITB, Sabtu 17 Maret 2012.
Berdasarkan data hingga Desember 2011, jumlah pegawai negeri di Indonesia 4.572.114 orang. Sesuai penilaian kementerian, 50 persen kinerja pegawai negeri tak bisa diandalkan. Masalah lainnya, penyebaran pegawai negeri tidak merata dan kompetensinya tak sesuai jenis pekerjaan.
Karena itu, kata Azwar, selain pelatihan untuk pegawai struktural, perlu juga pelatihan bagi pegawai fungsional. "Sehingga setiap instansi punya ahli perencanaan, supaya kerja pemerintah bisa berdampak ke masyarakat," katanya
Pelatihan massal itu juga untuk pemetaan aparatur negara yang selama ini berjalan tersendat. "Kita ingin koordinasikan dan pastikan berapa orang (pegawai) yang sudah dilatih untuk perencanaan, analisis jabatan, kebijakan, hingga pegawai fungsional seperti penyuluh pertanian," ujar Azwar.
Pelatihan 1 juta pegawai negeri itu ia diperkirakan butuh dana Rp 4 triliun. Selama 10 hari pelatihan, biaya per orang dihitung Rp 400 ribu. "Diklat ini akan segera dimulai, kita minta dukungan semua kepala diklat lembaga dan provinsi," ujarnya. Dananya akan diajukan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012.
Sesuai kemampuan, kata Azwar, pelatihan akan dibagi menjadi puluhan angkatan. Setiap gelombang terdiri dari 32 ribu peserta.
ANWAR SISWADI