TEMPO.CO, Jakarta - Calon perseorangan belum mampu menembus dominasi partai politik di pemilihan umum kepala daerah. Dari 50 pemilihan kepala daerah pada 2011, tidak ada calon perseorangan yang berhasil menjadi kepala daerah. “Calon perseorangan belum memperoleh dukungan yang signifikan,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdul Hafiz Anzhary, saat rapat dengan Komisi Pemerintahan di gedung MPR/DPR, Senin, 20 Februari 2012.
Abdul Hafiz menyatakan calon yang diusung partai politik atau gabungan partai politik masih mendominasi. Dia mengungkapkan fenomena serupa juga terjadi pada 2012. Berdasarkan catatan KPU, dari seluruh pemenang, mayoritas berasal dari gabungan partai politik. “Hanya dua pemenang yang diusung oleh satu partai politik,” ujarnya.
Calon yang menang dan diusung oleh satu partai politik yakni di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur. Calon terpilih ini adalah Eliaser Yentje Sunur dan Viktor Mado Wutun. Calon terpilih lain berasal dari Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, yakni Adrianus Asia Sidot dan Herculanus Heriadi. Keduanya diusung PDI Perjuangan.
Menurut Abdul Hafiz, koalisi di berbagai daerah juga bervariasi. Dia mencatat ada koalisi di dalam satu provinsi yang anggota partai politiknya tidak sama. Misalnya di Mandailing Natal, Hidayat Batubara dan Dahlan Hasan Nasution diusung oleh PKB, PKS, dan PPP. Sedangkan di Kabupaten Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan dan Irham Taufik diusung oleh banyak partai seperti Partai Demokrat, Gerindra, PPRN, dan beberapa partai kecil lain.
Hal serupa terjadi di Provinsi Jambi. Di Kabupaten Muaro Jambi, pasangan terpilih Burhanudin Mahir dan Muhammad Fuad diusung Partai Demokrat, PKB, PKPB, dan Partai Gerindra. Sedangkan di Kota Sungai Penuh, pasangan terpilih Asafri Jaya dan Ardinal Salim diusung Partai Demokrat, PKS, PBB, dan Partai Golkar.
I WAYAN AGUS PURNOMO