TEMPO.CO, Jakarta - KPK pernah memeriksa Harry Maryanto Supomo, Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, pialang penjualan saham maskapai penerbangan nasional itu, pada awal Oktober 2011. Dari dokumen yang diperoleh Tempo, Nazar--begitu dia biasa disebut--membeli saham perdana Garuda melalui lima perusahaan, yakni PT Permai Raya Wisata, PT Exartech Technology Utama, PT Cakrawaja Abadi, PT Darmakusumah, dan PT Pacific Putra Metropolitan.
”Total pembayaran oleh lima perusahaan itu sebesar Rp 300,85 miliar. Terdiri atas Rp 300 miliar untuk pembelian 400 juta lembar saham dan fee Rp 850 juta untuk Mandiri Sekuritas,” demikian tercatat dalam dokumen itu. Pembayarannya dilakukan dalam empat tahap, yakni tunai, melalui RTGS (real time gross settlement), dan transfer sebanyak dua kali.
Mantan Bendahara Partai Demokrat itu berang dan meminta agar duitnya kembali setelah harga saham itu anjlok. Alasannya, duit itu saweran dari kawan-kawannya. ”Kalau tidak, akan dilaporkan ke polisi,” begitu terdakwa kasus suap Wisma Atlet itu mengancam. Namun Mandiri menegaskan uang tidak bisa dikembalikan.
Menurut sumber Tempo, pembelian saham itu ditelusuri lantaran diduga duitnya berasal dari keuntungan dalam mengelola proyek pemerintah, salah satunya Wisma Atlet. ”Ada dugaan pencucian uang di situ,” kata sumber itu.
Mandiri Sekuritas membantah Nazaruddin pernah membeli saham Garuda saat pelaksanaan penjualan saham perdana pada Februari 2011. ”Tidak ada yang namanya Nazaruddin. Tidak benar informasi itu," ujar Febriati Nadira, Executive Vice President Corporate Communication Mandiri Sekuritas, di kantornya, 3 Januari lalu.
PT Garuda Indonesia pun tak mengetahui pembelian saham oleh Nazaruddin. “Kami sebagai perusahaan publik tak membatasi investor. Tapi kami tak tahu pembeli saham orang per orang,” ujar Ikhsan Rosan, Public Relation Senior Manager PT Garuda.
TRI SUHARMAN | JAYADI SUPRIADIN | SUKMA
Berita Terkait
Ada Dokumen Aksi Nazar Borong Saham Garuda
Kicauan Yulianis tetang Nazar dan Saham Garuda
Nazar Jadi Tersangka Pencucian Uang
Nazar Borong Saham Garuda Rp 300 Miliar
Nazar-Beli-Saham-Garuda-dari-Keuntungan-Proyek
Rosa Tak Tahu Nazar Borong Saham Garuda
Nazar 'Nyaris' Borong Saham Mandiri Rp 1 Triliun
Borong Saham Garuda, Nazar Bisa Dijerat Pencucian Uang
Petualangan Nazaruddin
Blakblakan Nasir: Nyawa pun Saya Kasih untuk Nazar