Iklan
TEMPO Interaktif, Palangkaraya: Jajaran Kepolisian Resort Kota (Polresta) Palangkaraya (Kalteng) hingga saat ini masih terus mengusut kasus hilangnya 5.796 buah bahan peledak detonator listrik dari gudang milik PT. Hasnur Jaya Utama. Hingga ssat ini, polisi sedang memeriksa saksi-saksi hilangnya bahan peledak dari sebuah perusahaan peledakan batu gunung yang berlokasi di Jalan Cilik Riwut KM. 37, Kelurahan Sei Gohong, Kecamatan Bukit Batu Tangkiling, Kota Palangkaraya Kalteng. Hal ini diungkapkan Kepala Polisi Resort Kota (Kapolresta) Palangkaraya Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Waseso kepada wartawan di Palangkaraya, Selasa (6/1). "Namun belum semua saksi diperiksa karena ada yang masih cuti tahun baru dan belum kembali," tegasnya.Lebih jauh, Kapolres menyatakan telah datang tiga orang dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia untuk secara langsung melihat TKP, Minggu (4/1). Tim dari Jakarta tersebut hanya mengecek perizinan perusahaan tersebut, karena izin perusahaan bahan peledak dikeluarkan oleh Mabes Polri. "Saat ini mereka sudah kembali ke Jakarta," katanya, sembari menolak menyebutkan nama-nama tim dari Mabes Polri tersebut. Masih menurut Kapolres, pemeriksaan yang terkait dengan saksi-saksi dan tersangka, tetap menjadi kewenangan Polresta Palangkaraya. Hilangnya bahan peledak jenis detonator listrik tersebut pertama kali diketahui oleh seorang satpam perusahaan, saat pergantian tahun baru lalu (1/1). Hal itu kemudian dilaporkan ke Polresta Palangkaraya hari itu juga. Saat ini, satpam tersebut masih dimintai keterangan pihak Polresta, disamping sejumlah saksi dari perusahaan tersebut. Dan satpam tersebut hingga saat ini masih diamankan aparat guna kelancaran pemeriksaan.Karana WW - Tempo News Room
Iklan
