TEMPO.CO, Jakarta - Desi Alfiani Nur, seorang siswa SMKN 32 Jakarta yang magang di butik Adesagi Chandra Kierana, menganggap desainer itu sebagai sosok rupawan dan perfeksionis. Adesagi tidak suka memaksa dan tak otoriter. "Yang penting pesanan jadi sesuai dengan tanggal," katagadis berkerudung ini menilai bosnya itu.
Almarhum Adesagi Chandra Kierana, 34 tahun, meninggalkan kesan indah bagi Desi Alfiani Nur. Ditemui di butik Adesagi Senin, 2 Januari 2012, ia tak bisa ikut melayat mentornya, yang dikabarkan tewas, kemarin.
Sebagai perempuan Desi menguraikan bahwa Adesagi adalah pria rupawan. "Adesagi cakep, pokoknya perfect, rajin fitnes. Tubuhnya pun 6 pack, dia cocok jadi bintang sinetron di luar negeri," kata dia.
Ia terkejut saat mengetahui mantan mentornya itu kecelakaan. Apalagi selama ini Adesagi dikenal sebagai orang santai dan tak terburu-buru.
Ibu Tin, orang tua pegawai Adesagi, Yeni, mengakui bos anaknya itu baik. "Kadang suka ngasih kalau lebaran," ujar dia.
Bahkan Adesagi memakai alamat mereka di kartu tanda penduduk saat pertama kali membuka butik pribadi di Jakarta delapan tahun silam. "Kemarin begitu dikabari meninggal di Bandung, Yeni langsung berangkat terus sekarang di Bekasi," ujar Tin yang ditemui terpisah.
Ade, 34 tahun, dan Randy Chandra, 31, ditemukan tewas dalam keadaan tanpa busana di kamar mandi rumah teman mereka di Jalan Cimandiri 28 A, Kota Bandung, Ahad 1 Januari 2012 petang. Polisi menyita beberapa barang bukti antara lain beberapa strip tablet besar dan kecil.
DIANING SARI