TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Sebanyak 11 bangunan heritage (cagar budaya) di Yogyakarta diabadikan dalam kartu pos. Karena ada 11 bangunan heritage yang dijadikan kartu pos maka menjadi 11.11.11.11. Peluncuran dilakukan tepat pada 11 November 2011 atau sebagai tanggal unik 11/11/11.
Bangunan cagar budaya itu adalah Keraton Yogyakarta, Benteng Vredeburg, Gedung Agung, Masjid Agung, Kantor Pos, gedung Bank Indonesia, Jogja Galeri (gedung bekas bioskop Soboharsono), Pasar Beringharjo, Museum Sonobudoyo, BNI 46, dan Gedung Sositet Militer.
Baca Juga:
Bangunan tersebut mayoritas berusia di atas 50 tahun dan mewakili arsitektur pada zamannya.
"Kami mencetak kartu pos khusus, ini limited edition," kata Maman Suherman, Kepala Divisi Regional VI Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, saat peluncuran kartu pos itu, Jumat, 11 November 2011.
Kartu pos edisi bangunan heritage yang berada di titik nol Kota Yogyakarta itu dicetak sebanyak 11.111 kartu pos. Masa edarnya hanya sampai akhir bulan. Setelah itu, laku-atau tidak laku ditarik ke Kantor Pos Pusat Jakarta. Harga satu set Rp 11 ribu. Isinya 3 kartu pos.
Ia menambahkan, benda filateli itu menjadi barang langka karena hanya dicetak terbatas. Dan hanya didistribusikan di 11 kota. Yakni Yogyakarta, Makassar, Jakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, Palembang, Semarang, Surabaya, Pontianak, dan Denpasar. Kantor Pos besar Yogyakarta hanya kebagian 500 eksemplar.
"Cetakannya juga berbeda karena ada ciri yang berpendar jika dilihat dengan sinar ultraviolet (UV). Ada security printing-nya," kata Maman.
Pembuatan kartu pos ini tidak mengejar profit, melainkan untuk kampanye pelestarian bangunan cagar budaya. Selain itu juga mengandung hal menarik karena tanggal, bulan, dan tahun itu menjadi daya tarik sendiri di dunia filateli.
Menurut Tazbir Abdullah, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, pencetakan kartu pos bergambar bangunan cagar budaya juga untuk mengangkat pariwisata Yogyakarta.
Wisatawan mancanegara dipastikan suka karena mengirim kartu pos dari negara lain kepada keluarga atau teman juga menjadi kebiasaan orang-orang barat. "Gambarnya kan ikon pariwisata Yogyakarta, jadi sekaligus mempromosikan wisata," katanya.
MUH SYAIFULLAH