TEMPO Interaktif, Serang - Jumlah masyarakat lanjut usia (lansia) terlantar di Provinsi Banten saat ini mencapai 14.647 orang. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 1.020 lansia saja yang akan mendapatkan Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU) dari pemerintah pusat pada tahun depan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten, Nandy S. Mulya, mengatakan jumlah lansia di Banten yang mendapatkan bantuan jaminan sosial pada 2012 mendatang ini akan meningkat dibanding 2011. Jika pada 2011 jumlah lansia yang mendapatkan Jaminan Sosial hanya sebanyak 630 lansia, sedangkan pada 2012 mendatang telah diusulkan sebanyak 1.020. "Lansia yang berhak mendapatkan JSLU berusia 60 tahun," kata Nandy, Rabu, 9 November.
Nandy mengatakan, para lansia yang mendapatkan bantuan ini juga harus didaftarkan atau diusulkan oleh pendamping yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. “Pendamping lansia itu adalah pekerja sosial masyarakat (PSM),” katanya.
Tidak hanya itu, Provinsi Banten juga telah menganggarkan dana pendamping untuk JSLU dari APBD pada 2012 mendatang. Anggaran dari APBD Banten juga akan diberikan bagi 1.020 lansia. "Masing-masing para lansia terlantar ini akan mendapatkan dana tunai Rp. 300 ribu per bulan. Dana ini untuk membantu agar bisa memenuhi kebutuhan hidup dasar," katanya.
Kepala Seksi Anak dan Lansia pada Dinsos Banten Andi Suwandi mengatakan, jumlah keseluruhan lansia di Banten saat ini kurang lebih mencapai 14.647 orang. Di antaranya, di Kabupaten Serang sebanyak 5.455 jiwa, Kota Tangerang sebanyak 4.480 jiwa, Kabupaten Tangerang 2.018 jiwa, dan Kabupaten Pandeglang 1.422 jiwa.
Untuk penanganan lansia terlantar, Pemprov Banten juga memiliki program usaha ekonomi produktif (UEP) yang diusulkan berjenjang dari desa hingga tingkat nasional. Bagi lansia yang sudah lepas dari status terlantar tetap mendapatkan bantuan UEP sebesar Rp1,5 juta per lansia. “Sejak 2006 hingga sekarang, kita telah mengucurkan dana UEP sebesar Rp. 10 miliar kepada lebih dari 2.830 lansia kategori terlantar,” katanya.
WASI’UL ULUM