Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasca Gempa Bali, Aktivitas Gunung Berapi Belum Berubah  

image-gnews
Gempa mengguncang Bali pada koordinat 11.23 LS-113.66 BT dengan episentrum 10 Km (1/10). Grafis: bmg.co.id
Gempa mengguncang Bali pada koordinat 11.23 LS-113.66 BT dengan episentrum 10 Km (1/10). Grafis: bmg.co.id
Iklan

TEMPO Interaktif, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, belum mendapati adanya perubahan signifikan aktivitas gunung berapi di seputaran pusat gempa Bali, Kamis, 13 Oktober 2011.

Kendati demikian, pengamat di sejumlah gunung api diminta mengawasi lebih ketat. ”Pengamat agar hati-hati saja, ini SOP (Standard Operation Procedure),” kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api, PVMBG, Hendrasto, saat dihubungi Tempo, Kamis, 13 Oktober 2011.

Sejumlah gunung api yang diminta diawasi lebih ketat itu berada di wilayah Jawa Timur dan Bali. Dia mencontohkan, di antaranya Gunung Raung, Gunung Ijen, Gunung Batur, Gunung Agung, serta Gunung Semeru. ”Saya pesan, sering-sering dilihat. Kalau ada apa-apa, cepat laporkan,” kata Hendrasto.

Menurutnya, posisi pusat gempa yang terjadi pukul 10.16 WITA itu berada di 143 kilometer arah Barat Daya, Nusa Dua Bali, lebih dekat dengan wilayah Jawa bagian timur. Dia mencontohkan, di Pos Gunung Api Gunung Ijen tercatat kekuatan gempanya IV MMI, di Semeru dan Lumajang II MMI, di Denpasar, Bali, V MMI.

Hendrasto mengatakan, sejumlah gunung api aktif yang relatif berdekatan dengan pusat gempa belum menunjukkan perubahan aktivitas yang signifikan, termasuk Gunung Semeru yang sempat dilaporkan mengeluarkan asap lebih pekat dibandingkan biasanya. ”Belum ada peningkatan sama sekali,” katanya.

Gunung Semeru dilaporkan sempat mengeluarkan asap tebal yang dilaporkan berwarna agak kemerahan. Namun, katanya, itu terjadi pukul 10.17 WIB sebelum gempa Bali terjadi. Hendrasto mengatakan, asap yang membubung dari kawah gunung itu biasanya berwarna putih, saat itu warnanya menjadi lebih gelap, agak kehitaman.

Hendrasto menjelaskan, asap gelap yang keluar dari Gunung Semeru terhitung normal. Tidak sering, katanya, tapi biasa terjadi. ”Mungkin asapnya bercampur debu,” katanya.

Sejumlah gunung api yang relatif lebih dekat dengan pusat gempa, paparnya, juga tidak menunjukkan perubahan signifikan pada aktivitasnya. Dia mencontohkan, Gunung Ijen dan Gunung Bromo, tidak menunjukkan perubahan aktivitas dalam pencatatan peralatan pengamatannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hendrasto menjelaskan, pengaruh gempa pada aktivitas gunung relatif tidak terjadi langsung. ”Tidak secara langsung begitu ada gempa tektonik, biasanya toh perlu waktu. Bisa dalam waktu bulanan, bisa tahunan,” katanya.

Kecuali, katanya, untuk gunung api yang tengah aktif-aktifnya. Dia mencontohkan Gunung Karangetang yang terus-menerus mengeluarkan lava. ”Kalau ada gempa, lava keluar lagi,” kata Hendrasto.

Menurut Hendrasto, kendati tidak berpengaruh langsung, pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan perubahan aktivitas gunung api akibat gempa Bali itu.

Data di laman www.bmg.go.id milik Badan Meorologi Klimatologi dan Geofisika disebutkan gempa berkekuatan 6.8 Skala Richter yang terjadi di kedalaman 143 kilometer di laut barat daya, Nusa Dua, Bali, juga terasa di Kuta, Mataram, Madura, Jember, Blitar, Surabaya, Malang, Karangkates, dan Wonogiri.

AHMAD FIKRI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.


Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.


Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

2 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.


Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Tembok bangunan rumah roboh akibat gempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.


Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

2 hari lalu

Rakit bambu mengantar wisatawan menuju Candi Cangkuang, Garut, Jabar, 27 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.


BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

Rumah yang rusak akibat Gempa Garut. Dok. Humas BNPB
BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.


Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

3 hari lalu

Warga menjemur pakaian di atap tembok bangunan yang roboh pascagempa di Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu, 28 , April 2024. BPBD Ciamis mencatat sebanyak 22 rumah di 12 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6.5 di barat daya Garut. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.


Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

4 hari lalu

Rekaman seismograf Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, yang merekam gempa M6,2 yang berpusat di laut selatan Jawa Barat pada Kamis malam, 27 April 2024. Pusat gempa berada 156 kilometer arah barat daya Kabupaten Garut. FOTO/Badan Geologi.
Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.


Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

4 hari lalu

Petugas kepolisian melakukan pemantauan dan imbauan di kawasan wisata Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pascaguncangan gempa M6,2 pada Sabtu malam 27 April 2024. ANTARA/HO-Satpolairud Polres Garut
Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.


Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

5 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.