Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembela Belanda Masuk Kampung Demi Korban Westerling

image-gnews
Raymond Westerling.
Raymond Westerling.
Iklan

TEMPO Interaktif, Heemskerk - Setelah sukses memenangkan gugatan korban Rawagede, Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB) membidik pembantaian Westerling sebagai langkah berikutnya. Namun, persiapan mereka untuk gugatan tersebut tidaklah mudah.

Pengurus KUKB, Yvonne Rieger-Rompas, yang dihubungi Tempo di Heemskerk, Belanda, Selasa, 27 September 2011 lalu, mengatakan kesulitan terbesar adalah mengumpulkan bukti untuk materi gugatan. "Saya pergi ke Galung Lombok, tempat yang bahkan enggak ada di Google Maps," ujar Yvonne.

Untuk memperkuat gugatan terhadap pembantaian Westerling, KUKB kini sedang mencari bukti-bukti kuat, seperti dokumen tertulis dan resmi yang mencatat kejadian mengenaskan itu. Jika bukti sudah lengkap, barulah surat gugatan dilayangkan ke pengadilan.

Pasukan khusus Belanda (DST) di bawah Raymond Westerling melakukan pembantaian massal di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan pada 1946-1947. Pemerintah Indonesia mengklaim ada 40 ribu orang menjadi korban, tapi Pemerintah Belanda hanya menyebut angka 3.000, sedangkan Westerling mengatakan korban 600 orang.

Pasukan Belanda juga melakukan pembantaian di Rawagede, Jawa Barat, hingga menewaskan 431 penduduk. Korban dan anggota keluarga pembantaian dibantu KUKB melakukan penuntutan dan dimenangkan oleh Pengadilan Belanda.

Menurut Yvone, ia bertolak ke sejumlah daerah di Sulawesi Selatan pada Februari tahun lalu untuk mencari saksi dan korban tragedi itu. Adapun Galung Lombok sekarang sudah masuk wilayah Sulawesi Barat setelah ada pemekaran provinsi.

Di desa itulah pada 2 Februari 1947 terjadi pembunuhan massal oleh Westerling yang sempat mendapat bintang penghargaan dari pemerintah Belanda. Menurut Yvonne, dalam beberapa hari di Sulawesi, ia bolak-balik dari Polewali ke Majene, Suppa, Parepare, dan Galung Lombok.

"Saya ke sana salah waktu karena saat itu ada angin puyuh yang membuat jalan rusak dan perjalanan makin sulit. Untung ada saudara saya yang mengantar," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam perjalanan tersebut, ia menemui dan mewawancarai 11 saksi kekejaman pasukan elite Belanda itu. Beberapa janda sempat takut ditemui karena sebelumnya ada pula orang yang mengaku bakal membantu mereka, tapi lantas malah meminta uang.

Ketika itu Yvonne bertemu dengan Sabriah Hasan, mantan wartawan sebuah harian lokal. Penulis buku biografi Andi Makkasau (Menakar Harga 40.000 Jiwa) itu kemudian ditunjuk menjadi perwakilan KUKB di Sulawesi.

Pada Januari lalu, Ketua KUKB, Jeffry M. Pondaag, bertandang ke Galung Lombok. Dengan bantuan Sabriah, ia menemui lagi para saksi untuk mewawancarai mereka dan merekamnya dalam kaset video.

Sayangnya, kamera video dan kaset rekamannya lenyap saat Jeffry pergi ke Puncak, Jawa Barat. "Tasnya ketinggalan di angkot (angkutan kota). Saat saya sadar dan mencoba mencari ke terminal, tas itu sudah enggak ada dalam angkot yang saya tumpangi. Saya menyesal dan sedih sekali," kata Jeffry. "Kalau mereka baca ini, saya mohon mereka kembalikan kasetnya saja. Kameranya enggak apa-apa diambil."

Sejumlah keluarga korban beberapa waktu lalu menyatakan siap melakukan gugatan ke Belanda dan berharap mendapat dukungan dari pemerintah. Tapi sejauh ini, Pemerintah Sulawesi Selatan belum memutuskan langkah yang akan ditempuh dalam mendorong gugatan keluarga korban pembantaian itu. Gubernur Syahrul Yasin Limpo mengaku belum memahami kasus itu. “Saya belum paham, nanti saya pelajari,” kata dia beberapa waktu lalu.

Pengamat hukum dari Universitas Hasanuddin, Profesor Muhammad Ashri, menyatakan kasus Westerling mengalami kendala pada aspek lokasi dan jumlah korban yang tidak pasti. "Semua serba asumsi. Makanya jangan mengangkat jumlah, tapi cukup peristiwa Westerling terhadap warga Sulawesi Selatan," katanya.

BUNGA MANGGIASIH (Heemskerk)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kilas Balik Perjanjian Roem-Roijen 74 Tahun Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

7 Mei 2023

Rumah bergaya indische di Jalan Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta. Pada agresi militer Belanda kedua tahun 1948, Presiden Soekarno dan keluarga pernah menjadikan rumah ini sebagai tempat persembunyian. Tempo/Anang Zakaria
Kilas Balik Perjanjian Roem-Roijen 74 Tahun Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Usai proklamasi, Indonesia juga berusaha mempertahankan kemerdekaan melalui jalur diplomatik tanpa kekerasan, salah satunya perjanjian Roem-Roijen.


Representative Office BNI Ada di Belanda

18 Mei 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Duta Besar RI untuk Belanda Mayerfas, dan Duta Besar RI untuk Belgia merangkap Luksemburg dan Uni Eropa Andri Hadi dalam Peresmian BNI Amsterdam, Selasa (17/5/2022).
Representative Office BNI Ada di Belanda

Populasi Diaspora di luar negeri merupakan ceruk bisnis yang sangat potensial dalam ekosistem bisnis Internasional BNI


Komunitas Muslim Indonesia di Belanda Bangun Masjid  

29 Maret 2017

Muslim Indonesia yang tinggal di Belanda, membangun sebuah Masjid di Jan van Gentstraat 140, Badhoevedorp, Belanda. abna24.com
Komunitas Muslim Indonesia di Belanda Bangun Masjid  

Muslim Youth Union atau PPME Al-Ikhlas membeli bangunan di Amsterdam, Belanda, yang salah satu ruangannya diubah menjadi masjid.


PM Belanda: Saya Akan Lawan Kecenderungan Anti-Islam  

26 November 2016

Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, dikenal pintar, ganteng dan masih bujangan. Pria kelahiran tahun 1967 hobi bermain piano dan suka sejarah. Rutte ternyata juga penggila masakan Indonesia terutama nasi goreng.  Sean Gallup/Getty Images
PM Belanda: Saya Akan Lawan Kecenderungan Anti-Islam  

PM Mark Rutte menegaskan, sentimen anti-Islam di Eropa tidak akan mempengaruhi hubungan dengan negara-negara berpenduduk mayoritas muslim.


Bertemu PM Belanda, Jokowi Terkenang Saat Jadi Gubernur DKI

23 November 2016

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kerja Perdana Menteri Kerajaan Belanda, Mark Rutte di Istana Merdeka, Jakarta, 23 November 2016.  pertemuan bilateral untuk membahas sejumlah agenda kerja sama RI-Belanda di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, infrastruktur, lingkungan dan kemaritiman, serta pengelolaan air. TEMPO/Subekti.
Bertemu PM Belanda, Jokowi Terkenang Saat Jadi Gubernur DKI

Presiden Joko Widodo pernah bertemu Mark Rutte saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.


Memperkenalkan Indonesia Kontemporer Lewat Karya Riri Riza

21 November 2016

Riri Riza, Nicholas Saputra dan Sissy Priscilllia dalam konferensi pers Festival Film Indonesia 2016 di Utrecht, Belanda, 17 November 2016. (Foto: KBRI Den Haag)
Memperkenalkan Indonesia Kontemporer Lewat Karya Riri Riza

Indonesia Film Festival 2016 digelar di Utrecht, Belanda, 17-20 November 2016.


EKSKLUSIF, PM Belanda Mark Rutte Tolak Referendum Ala Brexit

4 November 2016

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berkunjung ke kawasan Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara, (21/11). Joko Widodo menjelaskan soal rencana normalisasi dan penataan kembali Waduk Pluit yang memiliki luas sekitar 60 ha tersebut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
EKSKLUSIF, PM Belanda Mark Rutte Tolak Referendum Ala Brexit

Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte mengatakan ia menentang referendum seperti Brexit di Inggris.


Tingkatkan Perdagangan-Investasi, PM Belanda Kunjungi RI  

16 Oktober 2016

Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi bersama Menlu Belanda, Bert Koenders di sela-sela Pertemuan ASEAN-EU ke-21 di Bangkok, Thailand, 14 Oktober 2016. (Foto: KBRI Bangkok)
Tingkatkan Perdagangan-Investasi, PM Belanda Kunjungi RI  

Persiapan lawatan PM Mark Rutte dibahas dalam pertemuan kedua Menlu di Bangkok, Thailand.


Jazz Indonesia Pukau Publik Belanda  

16 Oktober 2016

Penampilan Dwiki Dharmawan dan Dewa Budjana dalam Indonesia Jazz Night 2016 di Koninklijk Conservatorium, Den Haag, Belanda, 13-14 Oktober 2016. (Foto: KBRI Den Haag).
Jazz Indonesia Pukau Publik Belanda  

Dwiki Dharmawan dan kawan-kawan meriahkan Indonesia Jazz Night 2016 di Den Haag, Belanda.


90 Pengusaha Belanda Hadiri Seminar Rediscover Indonesia

24 September 2016

Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja (kiri) menjamu wartawan-wartawan Belanda di KBRI Denhaag, 16 Maret 2016. KBRI Den Haag
90 Pengusaha Belanda Hadiri Seminar Rediscover Indonesia

PM Belanda akan berkunjung ke Indonesia pada November 2016.