TEMPO Interaktif, Sleman - Rumah Sakit Umum Dr. Sardjito, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencanangkan program akreditasi internasional, Joint Commission International. Akreditasi itu tidak hanya karena mengunakan alat-alat medis dengan standar internasional, yang lebih penting adalah layanan terhadap pasien sejak mendaftar hingga perawatan.
"Program ini juga dikembangkan untuk meraih predikat WTP (wajar tanpa pengecualian)," kata Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Supriyanto saat pencanangan akreditasi Joint Commission International, Minggu 11 September 2011.
Salah satu program, mewujudkan tangan bersih, sudah dicanangkan beberapa bulan yang lalu. Kebersihan tangan sangat penting karena mayoritas penyakit datang dari tangan yang kotor.
Program tangan bersih dan Joint Commission International dikembangkan sebagai program standar "costumer care", sehingga rumah sakit terbesar di Yogyakarta itu bisa meraih kepercayaan dari para konsumen.
Selain Sardjito, ada enam rumah sakit lainnya yang mengikuti Joint Commission International, yaitu Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Gatot Subroto, Rumah Sakit Fatmawati (Jakarta), Rumah Sakit Adam Malik (Medan), Rumah Sakit Sanglah (Bali), dan Rumah Sakit Makassar.
Ia menambahkan program Wajar Tanpa Pengeculian itu harus dijalankan sepenuh hati karena saat ini dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan masih ditemukan disclaimer terkait laporan keuangan Kementerian Kesehatan.
"Perlu ada komitmen dan pembenahan sumber daya manusia di bidang keuangan, pembentukan satgas, dan penetapan aturan," kata dia.
Menurut Rini Sunaring Putri, Kepala Bagian Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito, untuk bisa ikut program Joint Commission International tidak hanya dinilai dari alat-alat yang canggih berstandar international, tapi juga pelayanan yang sempurna bagi para pasien.
"Kami ingin meningkatkan pelayanan bagi para pasien rumah sakit. Karena itu, jika mendapatkan akreditasi internasional berarti pelayanan juga meningkat," kata dia.
Rumah sakit rujukan berbagai macam penyakit ini mempunyai 750 tempat tidur, 750 dokter, 800-an perawat dan tenaga nonmedis. Kelas kamar rawat inap juga tersedia dari kelas satu hingga VIP.
MUH SYAIFULLAH