TEMPO Interaktif, Madiun - Tiga siswa SMA Negeri 1 Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, tewas tenggelam di Waduk Bening Widas, Dusun Petung, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu, 18 Juni 2011.
Tiga siswa tersebut adalah Zhanky Zaky, 18 tahun; Hilda Agustin, 17 tahun; dan Dea (17). Ketiganya duduk di kelas XI SMA Negeri 1 Kertosono.
Mereka tewas saat mengikuti kegiatan Pramuka yang dilakukan di kawasan waduk sejak Kamis, 16 Juni 2011, hingga hari ini.
Peristiwa yang merenggut nyawa ketiga pelajar itu bermula saat kegiatan berendam di tepi waduk yang diperintahkan oleh pembina Pramuka. Kegiatan ini dilakukan di sela-sela saat rombongan menunggu truk yang akan menjemput peserta yang berjumlah sekitar 50 pelajar kelas X, XI, dan XII.
“Sebelum pulang, kami memang mengajak peserta untuk berendam di tepi waduk. Kami sudah membatasi lokasi berendam agar tidak ke tengah dengan bambu,” kata Ariyanto, salah seorang pembina Pramuka SMA Negeri 1 Kertosono,.
Puluhan siswa disuruh berbaris dua lajur memanjang. Beberapa kali peserta disuruh melangkah dari tepi waduk dalam kondisi berendam hingga ketinggian air mencapai dada.
Merasa gembira dengan kegiatan tersebut, beberapa peserta nekat agak ke tengah waduk. Salah seorang terpeleset ke dasar waduk yang berupa bebatuan. Melihat salah seorang teman mereka terpeleset, beberapa peserta lainnya berupaya menolong. Namun, malah ikut tenggelam akibat kedalaman air di waduk lebih dari tiga meter. Pembina Pramuka juga ikut menolong hingga akhirnya tiga peserta ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, sedangkan tujuh siswa lainnya luka-luka.
Hingga siang ini, korban tewas dan luka masih dirawat di Puskesmas Saradan. Korban tewas dan luka rata-rata tak bisa berenang.
“Awalnya berendam di tepi lalu berjalan beberapa langkah dan sudah diberi batas bambu, tapi ada yang nekat agak ke tengah dan terpeleset, nggak tahu kalau di tengah semakin dalam,” ucap Antika, salah seorang korban luka.
Tujuh korban luka yang dirawat, antara lain Saiful, 16 tahun, Antika, 17 tahun, Monika Dwi Nurul (18), Andri Nalia (17), Dimas Reksi (16), Ika Dwi Santika (18), dan Yolawanda. Mereka adalah siswa kelas X, XI, dan XII.
Kasus tewasnya para pelajar tersebut saat ini masih dalam penyelidikan Kepolisian Sektor Saradan. “Kami masih memintai keterangan pembina Pramuka dan para pelajar yang tahu kejadiannya,” ujar Kepala Polsek Saradan, Ajun Komisaris Polisi Sentot Sujito.
Waduk Bening Widas merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan. Lokasinya berada di perbatasan Kabupaten Madiun dan Nganjuk dengan luas mencapai 9.000 hektare.
Selain berguna untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), waduk ini juga menyediakan wisata pemancingan.
ISHOMUDDIN