TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebagai salah satu lembaga ujung tombak di lingkungan Markas Besar Kepolisian RI, keberadaan Badan Reserse Kriminal memegang peranan penting dalam menangani kasus-kasus besar di masyarakat. "Ini adalah tantangan Polri ke depan," ujar Ketua Badan Pengurus KontraS, Usman Hamid, Rabu, 15 Juni 2011.
Diperlukan sosok kepala badan yang memiliki integritas tinggi untuk menggawangi lembaga ini. Inilah tiga kriteria kepala Bareskrim versi organisasi yang bergerak di bidang HAM itu. Pertama, calon yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan perundang-undangan, sehingga diharapkan timbul kekompakan internal lembaga. Beberapa hal yang diperlukan mulai jenjang kepangkatan, pengalaman karier, hingga jabatan.
Kedua, memiliki reputasi dan rekam jejak yang bersih di mata masyarakat. "Jangan sampai saat memimpin malah banyak menemui persoalan," ujarnya. Ketiga, akseptabilitas atau penerimaan dari dalam internal lembaga itu atas ketegasan calon kepala Bareskrim yang baru dalam menyelesaikan kasus internal di lingkungan Kepolisian.
Di samping tiga poin di atas, Usman juga menambahkan beberapa kriteria tambahan, yakni mampu menyelesaikan kasus rekening gendut kepolisian, pengungkapan kasus penganiayaan aktivis antikorupsi Tama S. Langkun, penyelesaian penyelidikan lanjutan terhadap pembunuhan aktivis kemanusiaan Munir, serta pengungkapan kasus illegal logging. "Intinya yang punya komitmen untuk menuntaskan kasus besar di Indonesia," ujarnya.
Seperti diketahui, Kepala Bereskrim sekarang Komisaris Jenderal Ito Sumardi akan segera memasuki masa pensiun akhir bulan ini. Beberapa nama pejabat kepolisian di lingkungan internal mulai diusulkan untuk menduduki jabatan strategis itu.
Dalam beberapa kesempatan Ito pernah menyatakan tidak masalah perwira yang akan menggantikannya kelak berasal dari perwira berpangkat bintang dua setingkat inspektur jenderal atau bintang tiga setingkat komisaris jenderal.
JAYADI SUPRIADIN