Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Menit-menit Sinar Kudus Dibajak Perompak

image-gnews
Kapal MV Sinar Kudus
Kapal MV Sinar Kudus
Iklan

TEMPO Interaktif.- Tugas Kapten Slamet ‘memasang kawat berduri ‘ di atas lambung kapal baru rampung separuh ketika kapal penangkap ikan berbendera Somalia bergerak mendekat. Tak ada yang peduli. Pun 17 awak kapal yang sibuk di anjungan.

Pagi itu, Rabu 16 Maret 2011. Jarum jam bergerak pukul 09.30 waktu setempat. Sinar Kudus, Kapal kargo yang diawaki Kapten Slamet Juari, berada di arah 280 derajat ke 310.

Berlayar selama 20 hari dari Pomalaa, Sulawesi Selatan, menuju Rotterdam, Belanda, kapal milik PT Samudera Indonesia itu sedang mengangkut bijih nikel senilai Rp 1,4 triliun.

Merayap di Semenanjung Somalia dengan kecepatan maksimal 11-12 knot, dalam beberapa jam lagi, hitungan Kapten Slamet, Sinar Kudus bakal memasuki Terusan Suez. “ Jika tidak ada gangguan cuaca, kapal itu bisa berlabuh ke Rotterdam lima hari lagi” ujarnya.

Semua prediksi Kapten Slamet buyar manakala kapal berbendera Somalia itu tiba-tiba menyalip Sinar Kudus, lalu berbalik haluan setelah empat mil di depan. Mereka menurunkan dua speed boat dari lambung. Hanya dalam hitungan menit, speed boat berisi empat dan enam orang itu melesat mendekat Sinar Kudus.

Semua penumpang speed boat berbadan gelap. Mereka memanggul senjata api laras panjang berkalung peluru. “ Saat itulah, kami baru sadar kalau mereka bajak laut” kata Sugiyanto, 47 tahun, Kepala Kamar Mesin Sinar Kudus.

Ketika itu, 17 awak kapal berada di anjungan, sibuk memasang kawat berduri yang akan dialiri listrik. Tiga lainnya berada di bagian mesin dan ruangan nahkoda.

Menyadari bahaya yang mengancam, Kapten memerintahkan kapal dikebut untuk menghindar. Tapi tetap saja, meski Sinar Kudus sudah empot-empotan mengenjot kecepatan hingga 12 knot/jam, kapal kargo itu masih kalah dengan kecepatan speed boat perompak yang mencapai 30 knot/jam.

Lewat radio, seluruh awak kapal dihalo-halo untuk bersiaga. Semua akses masuk kapal ditutup, termasuk bagian mesin hingga pintu anjungan.

Akan tetapi, dua speed boat itu memprovokasi dengan memotong haluan. Kapten Slamet Juhari menolak berhenti. Beberapa aksi akrobatik dilakukan menghindari para perompak.

Kesal lantaran tak patuh, para lanun itu lalu menembak satu RPG ke arah lambung kiri. Sinar Kudus berusaha menangkis, untung tak kena. Tambah kesal, para lanun menembak lagi di arah kanan. Beberapa lanun lain menembak pistol ke udara. Dengan toa, mereka berteriak, “Stop it, Stop it!”

Sinar Kudus tetap membandel. Kali ini, speed boat lanun nekat memepet kapal. Mereka meloncat dan naik kapal dengan tangga aluminium sepanjang 6 meter pada bagian kiri dan kanan. “Mereka naik kapal.“ kata Masbukin, mualim Sinar Kudus.

Melalui radio, Kapten Slamet masih berteriak, “Tutup dan Siaga!” Seluruh pintu memang ditutup dan dipalang, namun dari anjungan kiri para lanun itu mengedor-ngedor pintu. Mereka berteriak mengancam akan meledakkan kapal.

Perang kata itu berlangsung beberapa menit. Karena pintu kaca mudah ditembus dan nahkoda takut ada korban jiwa, pintu itu akhirnya dibuka. Para perompak itu langsung masuk menyerbu dan menodongkan senjata.

Sebelumnya, mualim Masbukin berusaha mencari bala bantuan. Menelpon UNKTO, koordinator pengamanan di semenanjung itu. UNKTO adalah gabungan tentara UN dengan tentara NATO. Kontak tak tersambung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masbukin mencoba mengontak kantor Samudera Indonesia di Jakarta. Empat kali telpon tidak diangkat. Frustasi, Masbukin memencet tombol pilihan terakhir, tombol SSI. “Itu sinyal pertanda kapal dibajak” kata Masbukin.

Sepuluh menit kemudian, kantornya menelpon balik. Maryadi, CSO Samudera Indonesia, bertanya. "Tes SSI?“ Dengan setengah teriak, Masbukin melapor. "Ini bukan tes, Pak, tapi perompak sudah di kapal!”


Sebagian para perompak itu sudah ada di kapal. Berurutan, speed boat tambahan merapat dan naiklah gerombolan perompak tambahan dari tangga aluminium itu. Ujung tangga itu melengkeng menyerupai jangkar dan mencengkeram bibir geladak. Mereka naik ke atas kapal sambil menodongkan senjata.

Tak ada yang bisa diperbuat 20 awak kapal Sinar Kudus selain mengangkat tangan. Apalagi jumlah perompak yang naik ke atas kapal terus bertambah hingga sekitar 30 orang.

Menggunakan bahasa Inggris yang tidak terlalu jelas, mereka meminta semua awak berkumpul di anjungan. Seluruh awak kapal digeledah dalam todongan senjata api. Mereka mengambil semua benda yang berada di saku sandera, termasuk ponsel dan kunci loker.

Setelah berbicara dengan Kapten Slamet, beberapa perompak memeriksa muatan kapal. Sugiyanto menduga para perompak menanyakan muatan kapal dan kemudian melakukan pemeriksaan.

Tak hanya muatan bijih nikel yang diperiksa, seluruh kamar awak kapal berikut barang-barangnya diacak-acak. Mereka mengambil benda yang dinilai berharga, seperti ponsel, jam tangan, hingga laptop.

Ketegangan dan kepanikan menyeruak ada di mana-mana. Kapten Slamet tidak henti menyakinkan awak kapal agar tidak memberikan perlawanan. Keadaan mulai sedikit tenang ketika salah satu perompak menjanjikan semua ABK yang disandera pasti dipulangkan dengan selamat ke Tanah Air.

Usut punya usut, keberadaan para perompak di atas kapal Sinar Kudus ternyata sudah diketahui dan disiarkan ke seluruh nahkoda kapal oleh petugas keamanan laut. Mereka diminta menjaga jarak sejauh 100 mil dari Sinar Kudus yang diidentifikasi sebagai kapal perompak.

Usai memutuskan membajak Sinar Kudus, para perompak mengarahkan kapal kembali ke Perairan Somalia. Dari posisi tersebut, kapal diminta mendekat ke sebuah teluk dengan waktu tempuh delapan jam. Sugiyanto mengidentifikasinya sebagai lokasi sarang perompak.

Tak lama berada di teluk, beberapa speed boat datang mendekat membawa perbekalan, di antaranya beras, tepung, gula, hingga kambing. Suplai bekal makanan dari darat itu disiapkan dalam jumlah banyak untuk memenuhi logistik perompak.

Jumlah anggota pembajak pun bertambah menjadi 60 orang. Mereka tampaknya telah mengantisipasi proses negosiasi yang akan berlangsung lama. Sejak saat itulah drama penyanderaan para perompak dimulai.

WIDIARSI AGUSTINA | HARI TRI | BUNGA MANGGIASIH | AYU CIPTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

23 Oktober 2016

Perompak Somalia
Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

Satu sandera WNI meninggal dunia karena sakit malaria pada 2014.


Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

19 Januari 2014

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.


Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

3 Desember 2011

Perompak Somalia
Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011.


Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

8 November 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.


Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

17 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

Kapal Indonesia juga pernah dibajak.


Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

6 Juni 2011

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky
Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.


Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

23 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.


Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

22 Mei 2011

Dipo Alam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.


SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

22 Mei 2011

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( tengah), didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono ( kiri), saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Minggu ( 22/5). Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. ANTARA/ Ujang Zaelani
SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.


Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

22 Mei 2011

AP/Carlos Dias, NATO
Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.