TEMPO Interaktif, Jakarta - Dari sekian presiden yang pernah menjabat di republik ini, siapa yang kini paling disukai publik? Jawabannya sungguh mengejutkan. Bukan Soekarno, Megawati, Abdurrahman Wahid, Habibie atau pun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi Haji Mohammad Soeharto.
Inilah hasil survei terbaru yang dilakukan Indo Barometer, sebuah lembaga survei nasional yang merilis hasil penelitiannya di Jakarta, Minggu 15 Mei 2011. Survei ini, menurut Direktur Indobarometer M. Qodari, adalah salah satu bagian dari hasil survei tingkat nasional bertajuk Evaluasi 13 Tahun Reformasi dan 18 Bulan Pemerintahan SBY- Boediono yang digelar 25 April - 4 Mei 2011. " Soeharto masih menempati urutan pertama sebagai presiden yang paling disukai publik" kata Qodari.
Survei melibatkan 1.200 orang, dan 36,54 persen responden dari seluruh Indonesia itu memilih Soeharto. Di bawah Soeharto barulah Susilo Bambang Yudhoyono yaitu 20,9 persen. Berturut kemudian, PresidenSoekarno dengan 9,8 persen, Presiden Megawati dengan 9,2 persen, B.J. Habibie dengan 4,4 persen dan mendiang Abdurrahman Wahid dengan 4,4 persen.
Sayangnya, Indo Barometer tak mencantumkan peta wilayah publik terhadap presiden yang mereka sukai. Apakah mayoritas publik yang memilih Soeharto berada di Jawa atau Sumatera atau Indonesia Timur.
Namun Indo Barometer mencantumkan kesukaan publik ketika ditanya presiden mana yang paling berhasil, maka jawabannya tetap pada Soeharto. Sebanyak 40,5 persen responden menilai di era Soeharto yang paling berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.
Indo Barometer juga menemukan masih kuatnya romantisme terhadap Soeharto dalam survei ini. "40,9 persen memilih Orde Baru sebagai masa pemerintahan yang lebih baik," kata Qodari..
Sedangkan yang menyatakan kondisi saat ini lebih baik hanya sebesar 22,8 persen dan 3,3 persen lainnya menyatakan Orde Lama lebih baik. Sedangkan 3,2 persen menyatakan semua pemerintahan sama buruknya dan 22,1 persen menjawab tak tahu.
Qodari mengatakan, survei memakai metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia. Data dikumpulkan dengan cara wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dan margin of error sebesar +/- 3,0 persen.
FEBRIYAN