Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Delapan unsur pimpinan MPR membahas mandat atau penugasan dari Badan Pekarja (BP) MPR, Selasa (10/7). Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu pimpinan MPR sepakat menyikapi situasi dan perkembangan politik nasional. Apabila sampai terjadi perkembangan situasi ekskalatif yang membahayakan buat keselamatan bangsa dan negara atau terjadi langkah-langkah Presiden Abdurrahman Wahid yang anti konstitusional, “pimpinan MPR segera mengundang anggota MPR untuk mengadakan rapat paripurna MPR dalam rangka mempercepat Sidang Istimewa (SI),”ujar Ketua MPR, Amien Rais kepada pers di Gedung Nusantara III, Komplek MPR/DPR, Jakarta, Selasa (10/7).
Pihaknya, kata Amien, telah selesai mempersiapkan segala masalah teknis dan non-teknis dalam menghadapi SI MPR. Ia berharap, menjelang 1 Agustus tidak terjadi perubahan ekskalatif yang negatif dan destruktif. “Mudah-mudahan situasinya tenang-tenang saja, sehingga tidak usah mempercepat SI dan menyesuaikan jadwal,”jelas Amin Rais. Hadir dalam pertemuan itu, para wakil ketua MPR seperti Ginandjar Kartasasmita (FPG), Sutjipto (FPDI-P), Mathori Abdul Djalil (FKB), Hari Sabarno ( F TNI/Polri), Husni Thamrin, Jusuf Amir Feisal dan H.A Nazri Adlani. (Jhony Sitorus)
Iklan
