“Awalnya mereka mengambil rotan di luar kawasan hutan Nantu. Tapi, sekarang sudah masuk dalam kawasan,” kata Jemi Kumolontang, staf di camp Babi Rusa Nantu, Jumat 29 April 2011.
Aksi para perambah rotan itu, kata Jemi, sangat meresahkan. Pasalnya mereka masuk dengan cara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 23 hingga 30 orang dan mulai merambah hingga ke zona inti hutan Nantu.
Jemi menambahkan, para perambah rotan itu mendapatkan Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu dari Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi setempat. Tapi, izin tersebut hanya berlaku di luar kawasan suaka marga satwa Nantu. ”Sekarang perambah rotan mulai masuk dan merusak kawasan hutan,” ujar Jemi.
Menurut Lynn Clayton, peneliti babi rusa di hutan Nantu, untuk mencegah makin meluasnya wilayah para perambah rotan tersebut, dalam waktu dekat ia akan mendatangi para pengambil kebijakan di Provinsi Gorontalo agar mencabut izin pengambilan rotan.
”Sebab, rotan yang ada di luar kawasan Nantu sudah habis. Mereka pasti akan mengambil rotan di Nantu,” ujar Lynn yang warga negara Inggris itu.
CHRISTOPEL PAINO