Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Monyet Ekor Panjang Serang Pasuruan

image-gnews
Monyet Ekor Panjang. TEMPO/ Yosep Arkian
Monyet Ekor Panjang. TEMPO/ Yosep Arkian
Iklan
TEMPO Interaktif, Pasuruan - Ratusan monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis) menyerang ladang jagung di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (21/4). Ladang jagung seluas lima hektare hancur dirusak oleh koloni monyet ekor panjang.

Menurut Kepala Desa Kertosari, Waluyo, serangan monyet ekor panjang ini terjadi hampir setiap tahun saat petani menanam jagung. Waluyo menduga monyet ekor panjang turun menyerang ladang jagung lantaran persediaan pakan di hutan menipis, sedangkan populasinya terus meningkat.

Monyet ekor panjang hidup di hutan konservasi di daerah Gunung Baung yang berbatasan langsung dengan ladang jagung warga Kertosari. Sementara, buah-buahan dan pakan lainnya telah menipis. Warga khawatir jika monyet ekor panjang menyerang permukiman warga yang hanya berjarak sekitar satu kilometer dari ladang.

Akibat serangan ladang jagung ini, petani merugi puluhan juta rupiah. Sebab, setiap hektare sawah membutuhkan biaya operasional sekitar Rp 2 juta. Sementara, hasil produksi jagung setiap hektare mencapai lima ton. Untuk itu, ia mengharapkan bantuan pemerintah untuk mengatasi serangan monyet ekor panjang ini.

Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid, menilai serangan monyet ekor panjang ini tak hanya disebabkan menipisnya persediaan pakan. Penyebab lainnya, karena habitat monyet terdesak ladang dan permukiman warga. "Bisa saja ladang itu dulu merupakan kawasan hutan habitat monyet ekor panjang," katanya.

Untuk mengatasinya, Rosek meminta warga tak melakukan upaya perburuan satwa. Terutama satwa yang menjadi predator alami monyet ekor panjang. Populasi monyet, katanya, meledak karena keseimbangan ekosistem tak terjaga dengan baik.

EKO WIDIANTO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unpad Pakai Teknologi Ultrasonik untuk Tumbuhkan Padi, Sekaligus Usir Hama

28 Juni 2024

Alat portabel SmartRUF ciptaan mahasiswa Unpad memanfaatkan teknologi ultrasonik untuk stimulasi tumbuhan (Dok. Unpad)
Mahasiswa Unpad Pakai Teknologi Ultrasonik untuk Tumbuhkan Padi, Sekaligus Usir Hama

Alat portabel ciptaan mahasiswa Unpad ini mampu menstimulasi pertumbuhan padi Memanfaatkan efek sonic bloom.


Wali Kota New York City akan Selenggarakan KTT Bahas Upaya Pemberantasan Tikus

24 Mei 2024

Ilustrasi tikus. REUTERS
Wali Kota New York City akan Selenggarakan KTT Bahas Upaya Pemberantasan Tikus

Wali Kota New York City mengumumkan akan menggelar konferensi untuk mengatasi hama tikus


Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

26 Maret 2024

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.


Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

12 Maret 2024

Rifaat al-Assad. YouTube
Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang


Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

16 Februari 2024

Ngengat. Wikipedia.org
Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.


Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

20 Oktober 2023

Ilustrasi pertanian.
Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.


Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

19 Oktober 2023

Ilustrasi Hama Ulat. Foto: Kementerian Pertanian
Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.


Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

2 Oktober 2023

Siput
Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.


5 Manfaat Eco Enzyme

16 September 2023

Petugas PPSU Kelurahan Grogol Selatan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di TPST 3R Pelita Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 4 November 2021. Selain itu, petugas juga melakukan budidaya maggot di TPST 3R Pelita Grogol Selatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.


Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

21 Juli 2023

Anak muda melakukan aksi sehat pengendalian tembakau di Lapangan Monas pada 2017, dengan mengumpulkan ribuan puntung rokok di Jabodetabek yang menyebabkan sejuta masalah. Foto: Dok. Lentera Anak.
Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?