Kedua korban, Mikael Bambor, 65 tahun, dan Elias Bus, 70 tahun, mengalami luka bacokan yang cukup serius. Penanganan terhadap keduanya tidak bisa dilakukan di Rumah Sakit Ruteng sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Bajawa, Kabupaten Ngada.
"Pelaksanaan operasi harus dilakukan di Bajawa,” kata dr Yuni, salah seorang dokter di RS Ruteng.
Bentrokan antar suku Hero Koe dan Langke Norang terjadi Rabu petang, 13 April 2011. Bentrok dipicu kesalahpahaman saat hendak merenovasi pekuburan leluhur di desa itu.
Dalam bentrokan tersebut, selain delapan orang luka berat, dan tiga orang luka ringan, tiga orang lainnya meninggal dunia, yakni Matias Jemali, 70 tahun, Perus Jemali, 40 tahun, dan Geraldus Jabut, 54 tahun. Ketiganya jenasah telah diserahkan kepada keluarga setelah dilakukan visum.
.
Kondisi Mikael Bambor dan Elias Bus sangat memprihatinkan. Keduanya mendapat luka menganga di bagian kaki dan tangan yang nyaris putus.
Sementara itu, enam korban luka berat lainnya hingga saat ini masih menjalani perawatan di Ruang Dahlia RS Ruteng. Mereka menderita luka bacok pada bagian tangan, kepala dan wajah.
Kepala Kepolisian Resor Manggarai Ajun Komisaris Besar Hambali mengatakan, pihaknya telah mengerahkan personil dari Satuan Pengendali Massa (Dalmas) dan Brigade Mobil (Brimob) masing-masing satu Satuan Setingkat Kompi (SSK).
Mereka bertugas melakukan penjagaan di lokasi kejadian. Sebanyak 15 anggota Kepolisian Sektor Satarmese Barat ikut memperkuat pengamanan.
”Penjagaan dilakukan untuk menghindari terjadinya bentrokan susulan," ujar Hambali. YOHANES SEO.