TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan soal buku Susilo Bambang Yudhoyono yang tersebar di sejumlah sekolah di Jawa Tengah bukanlah intruksi langsung dari presiden. "Itu murni inisiatif penerbit, tak ada perintah dari SBY, " kata Dipo di kantornya komplek Sekretariat Negara, Selasa (1/2) sore.
Menurut Dipo, kasus tersebut, sama dengan kasus pertanyaan soal lagu SBY dalam pertanyaan multiple choice di lembar tes Calon Pegawai Negeri Sipil beberapa waktu lalu.
Buku SBY yang tersebar itu merupakan buku kategori pengayaan non fiksi. Setelah buku itu muncul, pendapatnya beragam. "Itu (peristiwa buku) digoreng untuk kepentingan SBY. Untuk apa? 2014 SBY sudah selesai," ucap Dipo.
Dipo menduga, yang menjadikan kasus buku SBY sebagai komoditas poltik adalah, orang yang gerah, dan menginginkan kepemimpinan SBY cepat selesai. "Saya ikuti terus, ada agenda setting yang sedang dimainkan," ujarnya.
Eni Saeni