TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Kustantinah mengatakan sekitar 44 persen jajanan anak yang beredar di pasaran tidak sehat. Apalagi , kata dia, anak-anak ini sangat rentan terhadap dampak buruk makanan yang tidak sehat.
"Hal ini akibat penggunaan bahan berbahaya untuk pangan, misalnya formalin, borak, zat pewarna Rodhamin B dan Methanyl Yellow," kata Kustantinah dalam sambutan Pencanangan Gerakan Jajanan Anak yang Sehat, Bermutu dan Bergizi di Kantor Wakil Presiden, Senin (31/1).
Badan POM telah meneliti dan memantau jajanan anak selama lima tahun sejak 2006. Kustantinah mengatakan kualitas jajanan yang kurang baik merupakan masalah serius berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia.
Rendahnya kualitas jajanan ini juga akan memperburuk dan menganggu asupan gizi. Badan POM bersama Kementerian Pendidikan Nasional dan Institut Pertanian Bogor juga memantau kantin sekolah untuk memastikan makanan yang dikonsumsi anak-anak sehat. Dalam pemantauan ini, kata dia, hanya 0,9 persen kantin yang sehat dari total 178.240 sekolah.
Dia berharap Kementerian yang terkait, pemerintah daerah dan perusahaan melalui program CSR terlibat mengawasi dan memantau jajanan anak ini. "Badan POM tidak bisa sendiri, perlu juga dibantu dengan seluruh pemangku kepentingan di pusat dan daerah," katanya.
Wakil Presiden Boediono meminta pengawasan dan pemantuan itu juga memasukkan unsur penerangan dan pemberian informasi ke sekolah karena anak perlu diberikan pengetahuan mana yang layak dikonsumsi dan mana yang tidak.
Jika tidak bisa mengunjungi ke sekolah, kata dia, bisa dengan memberikan buklet sehingga dapat menjangkau seluruh sekolah.
Boediono mengatakan sangat penting bagi generasi muda untuk menjamin kualitas makanannya karena mereka adalah masa depan bangsa. Jika kesehatan mereka tak terjamin, maka generasi mendatang akan sulit maju. Apalagi, kata dia, jajanan merupakan 36 persen energi yang dikonsumsi anak.
Boediono meminta pengawasan jajanan anak di daerah perkotaan lebih diintensifkan. Dia mengatakan konsumsi jajanan dan kualitas jajanan di daerah perkotaan banyak yang di bawah standar. Dia berharap seluruh komponen ikut bertanggung jawab dalam pengawasan ini.
Eko Ari Wibowo