Iklan
TEMPO Interaktif,Bandarlampung:Kelangkaan minyak tanah meluas di sejumlah kabupaten Provinsi Lampung. Hingga Minggu (6/1), persedaiaan habis di tempat-tempat pengecer. Kalau pun ada, penjual melepas dengan harga di atas normal, berkisar Rp 800-Rp 2.000. Keresahan merebak di kalangan ibu rumah tangga. Syarifah, 40, warga Tanjung Karang Pusat, Bandarlampung, mengungkapkan kesulitannya setiap kali hendak membeli minyak tanah. "Warung-warung langganan saya tidak lagi menjual minyak tanah sejak sebelum lebaran lalu," katanya. Tapi, warung yang mengaku kehabisan stok itu kadang-kadang kembali menjual minyak tanah. "Bila lima hari tidak ada, hari keenam ada. Kemudian kosong lagi, beberapa hari kemudian jual lagi," ujarnya. Di kabupaten Way Kanan, Lampung, harga minyak tanah mencapai Rp 2.000 per liter. Kelangkaan dan naiknya harga itu sudah terjadi sejak sebelum Idul Fitri. Pedagang dari kecamatan lain berusaha menangguk untung dengan membawa minyak tanah tapi dijual dengan harga sangat tinggi. "Mau bagaimana lagi, meski mahal tetap kami beli. Kami sangat butuh," kata Iberahim, warga Desa Soponyono saat antre minyak. (Fadilasari – Tempo News Room)
Iklan
