TEMPO Interaktif, Gorontalo - Masyarakat di Gorontalo dibuat resah dengan isu gerombolan penculik anak-anak untuk diambil organ tubuhnya. Isu itu mulai menyebar dari pesan singkat dan cerita dari mulut ke mulut.
Bahkan masyarakat setempat mengaku sudah ada beberapa korban anak-anak yang berhasil diculik. Warga di sana menyebut penculik tersebut dengan nama "Gola".
"Saya mulai menjaga anak saya setiap pergi ke sekolah setelah mendengar ada anak kecil yang sudah diculik Gola," kata Maymun, warga di Kelurahan Isimu Selatan, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Senin (10/1).
Selain itu, sejak beredarnya kabar penculikan anak-anak tersebut, para orang tua banyak yang melarang anak mereka keluar malam. Tak hanya anak kecil, para remaja pun mulai ketakutan mendengar isu tersebut.
"Kami tidak berani keluar hingga larut malam. Jam sembilan harus sudah ada di rumah, soalnya ada Gola yang suka menculik anak-anak," ungkap Ririn, siswa kelas II SMA di Kecamatan Tibawa.
Isu lainnya beredar di Kabupaten Gorontalo Utara dan di Kabupaten Boalemo. Dari pesan singkat yang menyebar, dikatakan bahwa gerombolan penculik juga telah berhasil membunuh seorang anak dengan cara mutilasi.
Pesan singkat itu berbunyi: "Pesan dari bapak Kapolsek: orang-orang mencari korban anak-anak untuk diambil alat-alat dalam anggota tubuh mereka untuk dijadikan tumbal. Ingat, jangan lupa sebarkan SMS ini demi keselamatan masyarakat...! Terbukti kemarin terjadi."
Akibat pesan singkat itu, masyarakat semakin resah. Bahkan warga di Kelurahan Isimu Selatan, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, melakukan ronda malam. "Iya, warga di sini mulai takut setelah mendengar kabar itu," ujar Mito, warga yang mengaku melakukan ronda semalam.
Isu yang lainnya menyebutkan kalau penculik anak tersebut sudah berhasil ditangkap oleh petugas kepolisian setempat dan ditahan di Polsek Kecamatan Tibawa.
Saat diklarifikasi, petugas kepolisian di Polsek Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, langsung membantah isu tersebut. Menurut Inspektur Dua Ahmad Bakari, Kepala Unit Serse di Polsek Tibawa, isu itu hanyalah pekerjaan orang yang tidak bertanggung jawab. "Tidak benar ada Gola penculik anak yang sudah ditangkap. Itu isu menyesatkan," tandas Ahmad Bakari.
Ahmad menambahkan, ia dan beberapa anggota polisi lainnya juga mendapatkan pesan singkat tersebut. Namun setelah ditelusuri, semuanya hanya isu menyesatkan.
"Kami saat ini sedang mencari tahu siapa yang pertama kali menyebarkan SMS ini," ujar Ahmad Bakari sambil memperlihatkan isi pesan singkat tersebut.
Kepolisian mengimbau agar masyarakat setempat tidak mempercayai isu tersebut dan melakukan aktivitas seperti biasa.
CHRISTOPEL PAINO