Selain itu, tambah Iqbal, sudah selayaknya partai besar seperti Partai Golkar harus mencalonkan ketua umumnya untuk menjadi calon presiden. Sebab, ketua umum partai adalah sebuah ikon yang bisa menjadi vote getter bagi pemenangan pemilu.
Menurut Iqbal, seseorang yang menjadi ketua umum partai tentu sudah memiliki popularitas dan nama besar di mata rakyat. Apalagi dengan pengalaman para politisi Partai Golkar maka Aburizal akan memiliki legitimasi politik yang kuat.
Baca Juga:
Beberapa waktu lalu, Aburizal Bakrie masuk dalam daftar salah satu 40 orang terkaya di Indonesia 2010 versi majalah Forbes. Aburizal disebut memiliki kekayaan sebesar US$2,1 miliar. Dengan kekayaan sebesar itu, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan tersebut menempati urutan ke 10 sebagai orang terkaya di Indonesia.
Direktur Eksekutif Semesta Institute Semarang Ali Anshori menilai, jika melihat kalkulasi politik saat ini maka peluang Aburizal untuk memenangi pemilihan presiden sangat kecil. Sebab, publik melihat sosok Aburizal sebagai sosok yang kontroversial dalam berbagai persoalan, seperti kasus lumpur Lapindo Sidoarjo, lengsernya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, hingga tudingan terlibat dalam kasus mafia pajak Gayus Halomon Tambunan.
Ali menyatakan, berbagai kasus itu masuk dalam memori masyarakat sehingga sosok Aburizal belum tentu diterima. Ali mengakui, meski dalam kasus-kasus tersebut belum jelas keterlibatan Aburizal, tapi publik sudah kadung menilai bahwa Aburizal berada di balik kasus-kasus tersebut.
Ali menambahkan popularitas seseorang bisa baik atau tidak tergantung peran media. Jika media berhasil mencitrakan Aburizal sebagai sosok yang baik dan kompeten maka bisa saja Aburizal memiliki kans untuk menang dalam pemilihan presiden. "Tapi, sepertinya itu sulit dilakukan," ujar Ali.
ROFIUDDIN