TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono meminta kader partai siap dengan segala dinamika politik. Tak selamanya menjadi penguasa, partai juga harus siap beroposisi.
"Sekarang kita the ruling party. Saya tidak tahu 2014-2019," kata Yudhoyono saat memberikan pembekalan dalam rapat kerja Fraksi Partai Demokrat di Jakarta kemarin.
Menurut SBY, bisa saja keadaan berubah dan Demokrat kalah dalam pemilihan umum legislatif. Dalam posisi kalah itu, partai bisa mengambil posisi mendukung pemerintah atau menjadi oposan.
Apa pun peran yang akan diambil nantinya, Yudhoyono berpesan agar kader Partai Demokrat berpolitik yang mengutamakan manfaat bagi rakyat. "Maka tetaplah kita berpolitik, jangan berpolitik setelah dirasa-rasa, dinalar-nalar tidak ada manfaatnya bagi rakyat," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yudhoyono juga meminta anggota Fraksi Partai Demokrat berpolitik dengan cerdas, jangan asal bunyi. Setiap interaksi dan diskursus politik yang dikembangkan harus hidup dan bermakna.
SBY mencontohkan diskursus politik yang disikapi terlalu gaduh, yakni desakan interpelasi berkaitan dengan sikap Indonesia dalam resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atas isu nuklir Iran. Contoh lain adalah isu aliran dana Bank Century dan dari IPO PT Krakatau Steel ke Partai Demokrat.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, menilai pernyataan SBY agar Demokrat siap beroposisi merupakan peringatan keras bagi kader-kader partai. "Kader Partai Demokrat tidak bisa berpolitik dengan cerdas, terlalu santun, sering kalah," katanya saat dihubungi semalam.
Ia mencontohkan, dalam penyusunan paket rancangan revisi undang-undang pelaksanaan pemilihan umum, sikap Partai Demokrat tidak didukung mayoritas fraksi. Demokrat memilih walkout saat voting pengambilan keputusan berkaitan dengan independensi keanggotaan Komisi Pemilihan Umum.
Selain itu, Partai Golkar mulai menjauh, sementara PDI Perjuangan masih ogah digandeng, yang membuat harapan mendapatkan bantuan mayoritas di Senayan semakin kecil.
Anggota Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan pernyataan SBY harus dimaknai sebagai nasihat bapak kepada anak-anaknya. "Ini kepercayaan bapak kepada anaknya, supaya bekerja keras dan lebih disiplin," kata Ruhut semalam.
Pada Pemilihan Umum 2014, Partai Demokrat mematok target meraih 30 persen suara. Kalau masih sama dengan yang sekarang, itu artinya jalan di tempat atau malah mundur.
l AMIRULLAH | IQBAL MUHTAROM | AGUSSUP