TEMPO Interaktif, Makassar: Tiga tentara menjadi korban dalam bentrokan yang terjadi di stadion Andi Mattalatta, malam ini. Keterangan tentang jumlah korban itu disampaikan Kepala Staf Kodam VII Wirabuana Brigjen Subakti di lokasi kejadian.
Menurut Subakti, keberadaan tentara di tempat itu atas permintaan panitia pertandingan. Kodam kemudian menurunkan angota Batalion Kaveleri X Serbu untuk pengamana di pintu masuk. “Mereka melakukan pengamanan tertutup, tanpa menggunakan seragam tentara,” kata Subakti.
Berdasarkan keterangan yang dia kumpulkan, insiden terjadi ketika ada oknum polisi --yang bertugas menjaga keamanan di luar stadion—datang bersama kawan-kawannya sesama polisi. Mereka memaksa masuk meski tidak memiliki tiket. Namun anggota TNI yang menjaga pintu tidak mengizinkan.
Larangan itu membuat polisi-polisi itu tersinggung. Salah satu diantaranya tiba-tiba melempar batu dan mengenai kepala Letnan Dua Kusuma. Melihat kawannya terluka, anggota TNI meradang. Mereka balik menyerang sehingga terjadi bentrok.
Dua tentara menderita akibat bentrokan itu. Mereka adalah Prajurit Satu Budi dan Prajurit Dua Ruslan. Budi mengalami luka di dada dan bahu akibat dipukul laras senapan. Sedangkan Ruslan luka dikepala terkena lemparan batu. “Ketiga korban dibawa ke RS TNI Pelamonia,” kata Subakti.
Subakti membenarkan jika dalam insiden itu ada oknum yang melepaskan tembakan ke udara. Dia memastikan tembakan itu berasal dari anggota polisi. “Sebab kami tidak membekali anggota kami dengan sejata,” katanya.
Saat ini pimpinan Kodam Wirabuana telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah bentrokan susulan. “Kami akan menggelar penyelidikan internal di kaveleri untuk memastikan pemicu insiden tersebut,” kata Subakti.
Pimpinan Kodam juga langsung menarik pasukannya dari stadion setelah terjadi insiden itu. Selanjutnya Pengamanan langsung diambil alih oleh Detasemen Polisi Militer Kodam Wirabuana. Dia sudah meminta jajaran Kodam VII Wirabuawana untuk sama-sama menenangkan anggota-anggotanya.
Rencananya, pimpinan kodam akan bertemu dengan Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Johni Wainal Usman besok. Kapolrestabes Makassar Kombes Muhammad Nur Samsul mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait insiden itu. “Kalau ternyata ada oknum polisi yang terbukti sebagai pemicu, kami tidak segan mengambil tindakan tegas,” katanya.
Sementara itu Johni Wainal mengatakan dirinya sudah mendapatkan informasi tentang insiden di Stadion Mattalatta. Dia memerintahkan anggotanya agar tidak terpancing dan tetap menahan diri untuk menyikapi insiden tersebut. Dia juga memerintah Kapolrestabes Makassar memeriksa oknum polisi yang diduga memaksa masuk ke dalam stadion. “Termasuk oknum yang mengeluarkan tembakan peringatan,” kata Johni.
Abdul Rahman