Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Proyek Rumah Nelayan Rawan Bencana Bengkulu Disidik

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bengkulu - Untuk memperkuat temuan adanya tindak pidana korupsi pada proyek pembangunan rumah nelayan rawan bencana tahun anggaran 2009 di Desa Pasar Sebelat Kecamatan Puteri Hijau Ketahun Bengkulu Utara senilai Rp 800 juta, penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) hari ini, Selasa (23/11), melakukan cek fisik pekerjaan.

Pada keterangan persnya, Kepala Seksi Pidana Umum dan Humas Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Santosa, Selasa (23/11), mengatakan cek fisik yang dilakukan hari ini menindaklanjuti serangkaian operasi intelijen yustisial yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.

"Hingga saat ini kita belum menemukan angka kerugian negara dari proyek pembangunan rumah nelayan rawan bencana senilai Rp 800 juta tersebut," kata Santosa.

Hanya saja, menurut Santosa, hasil penyelidikan sementara Kejati Bengkulu telah menemukan bukti permulaan yang cukup tentang adanya tindak pidana korupsi pada proyek pembangunan 15 unit rumah nelayan tersebut.

Berdasarkan bukti tersebut, lanjut Santosa, untuk mencari dan menemukan tersangka pada tahap penyidikan maka hari ini dilanjutkan dengan pengecekan fisik yang akan melibatkan ahli konstruksi bangunan dan auditor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Hasil dari pengecekan hari ini guna menentukan penyimpangan fisik dan besaran kerugian negara yang diakibatkan," tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Santosa juga menegaskan jika Kejaksaan Tinggi Bengkulu tidak main-main dalam menuntaskan kasus korupsi. "Genderang perang melawan korupsi telah ditabuh, kalau tidak mau terkena peluru dan senjata tajam jangan coba berbuat korupsi," imbaunya.

Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi yang ditemui terpisah mengatakan pembangunan proyek pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkulu Utara yang dikerjakan CV. Pakri Putra tersebut telah tuntas dilaksanakan pada akhir 2009.

"Tidak ada soal lagi. Rumah tersebut juga telah ditempati. Jika diduga ada penyimpangan fisik pembangunan, kita serahkan kepada pihak yang berwajib untuk membuktikannya," terang Imron yang kembali maju pada Pemilihan Bupati Bengkulu Utara Desember mendatang tersebut.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BTN dan Pemkab Jember Sepakat Bangun Kampung Nelayan Puger

15 November 2017

Pantai Puger di Jember, Jawa Timur. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
BTN dan Pemkab Jember Sepakat Bangun Kampung Nelayan Puger

BTN dan Pemkab Jember menandatangani MoU penyediaan rumah untuk masyarakat, di antaranya Kampung Nelayan Puger


KKP Targetkan Bedah 3.000 Kampung Nelayan  

30 Agustus 2017

Ratusan perahu tertambat di kawasan kampung nelayan Tambaklorok, Semarang, 12 Februari 2016. Dalam proyek kampung wisata bahari ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan Ditjen Cipta Karya menggelontorkan dana 75 Milyar untuk membangun tanggul dan fasilitas penunjang. TEMPO/Budi Purwanto
KKP Targetkan Bedah 3.000 Kampung Nelayan  

Tahun ini pemerintah mengucurkan anggaran Rp 5 miliar untuk membedah lima kampung nelayan.


52 Keluarga Nelayan Bengkulu Mulai Huni Rumah Khusus

3 Mei 2017

Nelayan di Pantai Pasar Bengkulu. TEMPO/Gunawan Wicaksono
52 Keluarga Nelayan Bengkulu Mulai Huni Rumah Khusus

Rumah khusus ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas air,
listrik dan fasilitas PSU pendukungnya.


Ciptakan Rumah Sehat Gorontalo Bangun 100 Unit Rumah Nelayan

11 Mei 2016

Nelayan memperbaiki perahu mereka di Pantai Dadap, Kabupaten Tangerang, Banten, 25 April 2016. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ciptakan Rumah Sehat Gorontalo Bangun 100 Unit Rumah Nelayan

Gorontalo Utara, membangun 100 unit rumah untuk nelayan di Kecamatan Sumalata untuk menciptakan rumah layak huni dan sehat di wilayah pesisir.


Tiga Masalah Utama Nelayan  

5 Juni 2012

Pelabuhan Muara Angke, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Tiga Masalah Utama Nelayan  

Tiga persoalan klasik yang dihadapi nelayan: permodalan, bahan bakar, dan permukiman.


Ratusan Rumah Nelayan Dihantam Ombak

3 April 2006

Ratusan Rumah Nelayan Dihantam Ombak

Ratusan rumah nelayan di sepanjang pantai selatan Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat terendam banjir.