TEMPO Interaktif, Bandung -Pengelola mal dan pengusaha di Kota Bandung diminta untuk mulai meninggalkan penggunaan kantong plastik."Akan secara bertahap dari anjuran sampai pada peraturan daerah," ujar Wali Kota Bandung Dada Rosada saat meresmikan hot spot di taman alun alun kota Bandung, Jumat (19/11).
Anjuran pengurangan kantong plastik akan dicanangkan pada 30 November."Saya sudah sering ditanya wartawan kapan. Tanggal 30 November ini akan diresmikan dengan badan lingkungan hidup. Saya sering ngomong masalah ini sejak awal tahun lalu," ujarnya.
Dada menegaskan, selain pencanganan daerah yang mengurangi sampah kantong plastik, pemerintah sejak beberapa tahun ini terus meminta masyarakat untuk menanam satu pohon satu rumah pertahun. Diharapkan dalam lima tahun masa kepemimpinannya ditargetkan 5 juta pohon bisa ditaman."Paling tidak harga satu pohon hanya Rp 25 ribu," katanya.
Ia mengatakan, di Kota Bandung sendiri ada sekitar 450 ribu rumah. Sekitar 200 ribu rumah diharapkan melakukan penanaman pohon di pekarangannya."Selain itu, rumah rumah yang berada di area sekitar bantaran sungai sudah menyatakan tidak akan membuang sampah ke sungai," ujarnya seraya menuturkan salah satu cara kota bandung untuk mengurangi sampah adalah dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Cece Iskandar Direktur Utama Perusahaan Daerah Kebersihan menegaskan, paling tidak setiap hari Kota Bandung mengangkut sekitar 950 sampai 1.000 ton sampah setiap hari ke Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti Bandung Barat. Sampah yang diangkut didominasi sampah sampah kantung plastik.
"Pemerintah terus melakukan upaya sosialisai pemilahan sampah dengan 3 R (reuse, reduce, recycle) dan menambah sekitar 200 tong sampah di seputaran Kota Bandung sampai akhir tahun ini," katanya.
ALWAN RIDHA RAMDANI