TEMPO Interaktif, Kupang - Pemindahan ibu kota Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dari Kota Kupang ke Desa Oelamasi, Kecamatan Kupang Timur, membuat sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Kupang ramai-ramai mengajukan cuti.
Mayoritas PNS Kabupaten Kupang berdomisili di Kota Kupang sehingga pemindahan ibu kota ke Oelamasi yang berjarak 35 kilometer membuat mereka stres. "Saya mau ambil cuti dulu, karena belum siap diri untuk pindah ke Oelamasi, karena stres," kata seorang PNS Kabupaten Kupang, Hartati Tuta, di Kupang, Rabu (20/10).
Sekitar 30 PNS diperkirakan sudah mengajukan cuti ke Bagian Kepegawaian Setda Kabupaten Kupang selama dua minggu.
Hartati menilai lokasi ibu kota Kabupaten Kupang yang baru di Oelamasi sangat jauh dari tempat tinggalnya. Apalagi biaya operasional yang dikeluarkan untuk ke ibu kota yang baru akan semakin besar. "Biasanya dalam sehari hanya keluarkan biaya sebesar Rp 4.000 untuk ke kantor, tapi kalau di Oelamasi saya harus keluarkan biaya Rp 20.000 untuk pulang-pergi," katanya.
PNS stres, menurut dia, karena di lokasi ibu kota yang baru, pemerintah belum menyiapkan perumahan bagi PNS, sehingga PNS kesulitan. "Belum ada satu rumah PNS yang dibangun di lokasi ibu kota tersebut," katanya.
Pantauan Tempo di Kantor Bupati Kupang, sejumlah kantor dan bagian telah mengepak barang-barang inventaris kantor untuk dipindahkan ke ibu kota yang baru.
Bupati Kupang Ayub Titu Eki kemarin (19/10) telah mengumumkan secara resmi pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Kupang dari Jalan Soeharto 1 Kota Kupang ke ibu kota Kupang yang baru di Desa Oelamasi, Kecamatan Kupang Timur.
"Pusat pemerintahan Kantor Bupati Kupang dipindahkan ke ibu kota yang baru di Desa Oelamasi pada 22 Oktober mendatang," kata Bupati Titu Eki di Kupang.
Bupati mengaku telah menandatangani surat No: Pem/130/1936/2010 tentang pemindahan aktivitas Pemerintahan Kabupaten Kupang. Surat tersebut telah dikirim ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan DPRD setempat. "Surat ini juga akan kita kirimkan ke Walikota sebagai pemilik wilayah Kota Kupang," katanya.
YOHANES SEO