TEMPO Interaktif, Timika — Seluruh distrik (12 distrik) di Kabupaten Mimika, Papua, sudah tertular HIV/AIDS. Bahkan kampung terpencil seperti Hoeya, Distrik Jila, penduduknya sudah tertular virus yang mematikan itu.
Menurut Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Mimika, Reynold Ubra, Jumat (15/10), prevalensi warga asli papua dari tujuh suku di Mimika (Amungme, Kamoro, Mee, Nduga, Damal) lebih besar dibanding kelompok warga lainnya (termasuk pendatang).
“Kalau dari seribu warga pendatang teridentifikasi dua orang positif HIV, dari kelompok tujuh suku asli Mimika ada 21 warga yang positif HIV,” kata Reynold.
KPA Mimika pada Jumat siang mengumpulkan seluruh pengusaha panti pijat, bar, dan kelompok-kelompok pekerja seks komersil di Mimika, untuk memaparkan berbagai program pengendalian HIV/AIDS di Mimika.
Kelompok suku asli di Mimika, kata Reynold menjelaskan, mempunyai kecenderungan tertular HIV lebih tinggi karena populasi warga tujuh suku di Mimika paling besar dibanding kelompok suku lainnya. “Populasi rIsiko tujuh suku tertinggi, bisa sampai delapan persen karena pembandingnya masyarakat tujuh suku,” kata Reynold.
Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan KPA Mimika pada 2008, diketahui seluruh wilayah distrik di Kabupaten Mimika sudah tertular HIV/AIDS. “Sebenarnya menurut laporan pasif, sejak 2003 sudah ada indikasi HIV/AIDS sudah menyebar ke distrik-distrik. Tetapi dengan kunjungan lapangan pada 2008 kita sudah memastikan HIV di distrik-distrik ini sudah ada,” kata Renold.
Menurut catatan KPA Mimika, data kasus baru HIV/AIDS per Juni 2010 sebesar 22 kasus, dari total kasus per Juni 2010 sebanyak 2.302 kasus. Jumlah kasus HIV 1953, dan kasus AIDS 50. Kumulatif kematian ODHA hingga 30 Juni 2010 sebanyak 113 orang.
Wakil Bupati Mimika, Abdul Muis, Jumat siang, mengatakan kasus HIV/AIDS di seluruh wilayah Mimika ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. “Ini tanggung jawab Pemda Mimika. Angka 2000-an kasus HIV/Aids di seluruh wilayah Mimika ini sangat mengejutkan. Kami akan mengambil langkah-langkah untuk menekan laju penyebaran HIV/Aids di Mimika,” kata Muis.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Eren Meokhbun, Jumat siang, mengatakan pihaknya akan menggiatkan program kerja KPA di tingkat distrik, untuk menekan HIV/AIDS di distrik hingga ke kampung-kampung terpencil. Menurut Erens, Dinas Kesehatan Mimika juga sudah mnendistribusikan obat Anti-Retro Virus (ARV) sampai ke kampung-kampung.
“Kami sudah mulai pembentukan KPA Distrik, ketuanya Kepala Distrik, kami sudah melatih petugas-petugas di masing-masing distrik, dan mereka sudah bisa memulai program yang sudah direncanakan,” kata Erens.
Tjahjono Ep