Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

image-gnews
Equalize Our Child & Gala Premiere Film Pendek
Equalize Our Child & Gala Premiere Film Pendek "Seperti Seharusnya" di CGV, Pasific Place
Iklan

Analisis oleh PBB menjelang Hari AIDS Sedunia mengungkapkan bahwa ketidaksetaraan menghalangi berakhirnya AIDS. Dengan tren yang terjadi saat ini, dunia tidak akan memenuhi target global AIDS yang telah disepakati. Namun laporan UNAIDS Global yang baru, Dangerous Inequalities, menunjukkan bahwa tindakan mendesak untuk mengatasi ketidaksetaraan dapat membuat program penanggulangan AIDS kembali pada jalur yang seharusnya.

Pada awal tahun ini, UNAIDS Global menyatakan bahwa program penanggulangan AIDS dalam bahaya dengan meningkatnya infeksi baru dan kematian yang terus berlanjut di berbagai bagian dunia. Laporan baru dari UNAIDS Global menunjukkan bahwa ketidaksetaraan adalah alasan yang mendasarinya. Laporan ini juga menunjukkan bagaimana para pemimpin dunia dapat mengatasi ketidaksetaraan itu, dan meminta mereka untuk berani mengikuti apa yang diungkapkan oleh bukti.

Dangerous Inequalities membongkar dampak terhadap AIDS dari ketidaksetaraan gender, ketidaksetaraan yang dihadapi oleh populasi kunci, dan ketidaksetaraan antara anak-anak dan orang dewasa. Laporan ini juga menunjukkan bagaimana kendala keuangan yang memperburuk situasi dalam mengatasi ketidaksetaraan. Laporan tersebut menunjukkan bagaimana ketidaksetaraan gender dan norma terkait gender yang diskriminatif dapat menghambat berakhirnya pandemi AIDS.

“Dunia tidak akan mampu mengalahkan AIDS jika patriarki masih kuat,” ucap Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima.

Meningkatkan program transformatif gender di banyak bagian dunia adalah kunci untuk menghentikan pandemi. Memajukan kesetaraan gender akan menguntungkan semua orang.

Laporan terbaru dari Global juga menunjukkan bahwa penanggulangan AIDS tertahan oleh ketidaksetaraan dalam akses pengobatan antara orang dewasa dan anak-anak. Sementara lebih dari tiga perempat orang dewasa yang hidup dengan HIV menggunakan terapi antiretroviral, lebih dari separuh anak yang hidup dengan HIV menggunakan obat yang menyelamatkan jiwa. Hal ini memiliki konsekuensi yang memprihatinkan. Pada tahun 2021, anak-anak menyumbang 4% dari semua orang yang hidup dengan HIV tetapi 15% dari semua kematian terkait AIDS. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Situasi yang sama juga terjadi di Indonesia dimana pada tahun 2021, anak-anak menyumbang 12% dari 27.000 infeksi HIV baru, dan 9% dari 26.000 kematian terkait AIDS di Indonesia. Cakupan pengobatan pada anak sangat rendah yaitu hanya 25%. Hambatan untuk mengakses perawatan bagi anak-anak sangat jauh dari jangkauannya. Tidak cukup obat HIV yang dikembangkan secara khusus untuk kebutuhan anak. Selain itu, juga menutup kesenjangan perawatan untuk anak-anak akan menyelamatkan nyawa. 
Kita masih jauh dari mengakhiri infeksi HIV baru pada perempuan dan anak-anak. Untuk membenahi salah satu disparitas yang paling mencolok dalam penanggulangan AIDS, tahun ini UNAIDS Indonesia bersama Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Yayasan Pelita Ilmu, dan Lentera Anak Pelangi menginisiasi Aliansi Nasional untuk mengakhiri AIDS pada Anak. 


“Aliansi Nasional untuk akhiri AIDS pada Anak di Indonesia ini, diharapkan dapat menjadi kendaraan untuk konsolidasi dukungan dan sumber daya untuk lebih meningkatkan kualitas program HIV bagi kelompok perempuan, anak, dan juga remaja. Penguatan multi sektoral menjadi penting untuk dilakukan agar mendapatkan dukungan yang cukup untuk program HIV. Negara juga harus prioritaskan pembiayaan program HIV. Saya mengundang mitra yang tertarik menjadi anggota aliansi nasional untuk dapat bekerja sama menutup kesenjangan dan bersama menyelamatkan nyawa untuk mengakhiri AIDS di Indonesia pada tahun 2030” ucap Krittayawan Boonto, UNAIDS Country Director of Indonesia. Di seluruh dunia, orang-orang bergerak untuk menantang ketidakadilan yang menjauhkan orang dari layanan pengobatan, perawatan dan pencegahan HIV yang menyelamatkan jiwa. Aliansi Nasional untuk Mengakhiri AIDS pada Anak bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang hidup dengan HIV yang tidak dapat mengakses pengobatan dan untuk memastikan tidak ada lagi infeksi baru pada anak. Apa yang perlu dilakukan para pemimpin dunia sangat jelas,” ucap Byanyima.

“Dalam satu kata: Equalize. Persamaan hak, pemerataan akses pelayanan, termasuk pemerataan akses ilmu pengetahuan. Menyetarakan tidak hanya akan membantu mereka yang mengalami stigma dan diskriminasi saja, tapi itu juga akan membantu semua orang.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

55 menit lalu

Pencapaian Konas Pesisir XI jadi Masukan Perubahan UU Kelautan

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membuka Konferensi Nasional XI Pengelolaan Sumber Daya Laut


INABUYER EV 2023 Mendukung UMKM Pasok Kendaraan Listrik

1 jam lalu

INABUYER EV 2023 Mendukung UMKM Pasok Kendaraan Listrik

INABUYER Elektronik Vehicle (EV) Expo 2023 resmi digelar selama 3 hari pada 28 - 30 November 2023


Pemkab Keerom Serahkan Penghargaan di Hari Guru Nasional

1 jam lalu

Pemkab Keerom Serahkan Penghargaan di Hari Guru Nasional

Dalam Rangka Hari Guru Nasional dan juga HutmmUT PGRI ke 78, Maka Pemda Keerom melaksanakan upacara dan juga menyerahkan berbagai penghargaan kepada para guru se Kabupaten Keerom.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

1 jam lalu

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Ceria Dukung Indonesia Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Ceria Dukung Indonesia Jadi Produsen Baterai Kendaraan Listrik

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki cadangan nikel besar yaitu 21 juta ton atau 30 persen dari cadangan dunia.


Kapolri: Wujud Komitmen Sinergisitas dan Soliditas TNI-Polri Sejak Dini

2 jam lalu

Kapolri: Wujud Komitmen Sinergisitas dan Soliditas TNI-Polri Sejak Dini

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menghadiri kegiatan Wisuda Prabhatar Akademi TNI dan Akademi Kepolisian di Lapangan Sapta Marga Akmil


Seluruh Elemen Masyarakat Deklarasi Ciptakan Bitung Damai

2 jam lalu

Seluruh Elemen Masyarakat Deklarasi Ciptakan Bitung Damai

Deklarasi damai digelorakan oleh perwakilan organisasi, kemasyarakatan Minahasa dan keagamaan muslim.


Bamsoet Kunjungi Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Energy Absolute Thailand

3 jam lalu

Bamsoet Kunjungi Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Energy Absolute Thailand

Bambang Soesatyo mendukung Amita Technologies Thailand (Energy Absolute Group) yang ingin melakukan investasi di Indonesia.


Bamsoet Dorong Perusahaan Kendaraan Komersial Thailand Bangun Pabrik di Indonesia

4 jam lalu

Bamsoet Dorong Perusahaan Kendaraan Komersial Thailand Bangun Pabrik di Indonesia

Bambang Soesatyo mendukung produsen mobil Thailand Nex Point Thailand Co LTD yang ingin mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia.


Beasiswa S2 untuk Jurnalis Lewat BRI Fellowship Journalism

4 jam lalu

Beasiswa S2 untuk Jurnalis Lewat BRI Fellowship Journalism

Masa pendaftaran Program BRI Fellowship Journalism tinggal menyisakan beberapa hari lagi.