Bayi pasangan suami isteri Sapuan dan Daminem, warga Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, lahir 26 Juni lalu pada usia kandungan sekitar 28 minggu atau tujuh bulan. Semula lahir kembar. Tapi salah satu di antaranya meninggal dunia seminggu setelah dlahirkan.
“Bayi ini menderita kelainan Tetralogy of Fallot (TOF), yakni katup jantungnya bocor. Saat dilahirkan menderita anemia dan sepsis,” kata Kepala Hubungan Masyarakat RSUD Caruban Munirul Huda, Rabu (25/8).
Bayi tersebut harus dirujuk ke RSUD dr Soetomo, kata Munirul, agar bisa mendapatkan penanganan yang lebih baik. Di antaranya untuk dilakukan pemeriksaan jantungnya. Selain itu untuk penanganan Sepsis, yakni kondisi medis serius karena terjadi peradangan di seluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi.
Bayi tersebut pada saat dilahirkan hanya memiliki berat 1 kilogram dengan panjang 35 centimeter. Adapaun kembarannya yang telah meninggal dunia, bahkan lebih kecil, yakni 0,8 kilogram dengan panjang 34 centimeter.
Setelah menjalani perawatan di RSUD Caruban, berat badan bayi bertambah menjadi 1,2 kilogram dan panjang 37 centimeter.
Munirul menjelaskan bahwa bayi kembar tersebut lahir dari ibu yang kondisi kesehatannya buruk dan mengalami kelainan kehamilan. Ibunya menderita Pre-Eklamsi Berat (PEB), yaitu salah satu kelainan kehamilan akibat hipertensi. Meski demikian proses kelahiran berlangsung normal.
Munirul bersukur salah satu bayi masih bertahan hidup. “Sebab pengalaman selama ini, dari sembilan bayi yang pernah ditangani RSUD Caruban dan beratnya di bawah 1 kilogram, tidak ada yang bisa bertahan hidup,” ucapnya.
Ikhwal biaya perawatan dan pengobatan bayi yang belum diberi nama itu ditanggung Pemerintah Kabupaten Madiun karena termasuk peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (Jamkesmaskin) non kuota. Padahal untuk biaya anti biotik agar bisa mengurangi penderitaan bayi akibat sepsis mencapai Rp 3,5 juta per vial.
Daminem menuturkan, dia baru mengetahui dirinya hamil seteah usia kandungannya dua bulan. Dia berharap RSUD Caruban mampu menangani bayinya. “Lebih baik di sini dulu sampai sembuh. Jika ada apa-apa bisa segera diatasi petugas di sini,” katanya. ISHOMUDDIN.