Aneka suvenir itu dikemas dalam tas jinjing berbahan serat kayu berukuran sekitar 40 x 30 sentimeter. Di dalamnya berjubel rupa-rupa cendera mata, dari buku-buku, sarung bantal, kain, boneka, sampai alat tulis.
Yang paling menarik perhatian adalah buku berjudul Sekarang Kita Makin Percaya Diri, buku dengan sampul merah bergambar wajah putra sulung Presiden Yudhoyono, Kapten Agus Harimurti. Isinya wawancara khusus oleh harian Jurnal Nasional dengan Agus pada 24 Juli lalu di rumahnya di Puri Cikeas, Bogor.
Ada juga buku berjudul Batikku, Pengabdian Cinta Tak Berkata, yang ditulis Ibu Ani Yudhoyono. Selain berisi pernak-pernik soal batik, buku itu memasukkan foto-foto Ani dan Presiden semasa muda. Tak lupa, foto keluarga Ani pun dipasang, tentu saja dengan busana batik.
Ada lagi buku berjudul Words that Shook the World. Buku ini berisi kutipan-kutipan Presiden Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Sampul buku berupa potongan foto Presiden Yudhoyono dan Obama sedang berpidato. Keduanya dibuat seolah sejajar.
Beberapa suvenir lain merupakan sumbangan dari beberapa perusahaan. Yang terbanyak dari PT Sinarmas, berupa kain sarung, sarung bantal, alat tulis, dan tas jinjing. Ada pula perusahaan lain, yaitu PT Semen Gresik dan pabrik rokok merek Class Mild. Dari pemerintah, Badan Pusat Statistik juga memberi oleh-oleh berupa rangkuman Data Strategis BPS.
EKO ARI | DWI RIYANTO AGUSTIAR