“Masih banyak kasus dan dugaan korupsi yang melibatkan bupati Idham Samawi dan jajarannya, ruwatan ini untuk mengusir demit-demit korupsi yang merasuki para pejabat,” kata Zuhad, koordinator aksi ruwatan korupsi di Bantul, Senin (26/7).
Para aktivis mencatat, ada dugaan korupsi dana APBD tahun 2003-2010 pada kepemimpinan Idham, antara lainnya korupsi dana suporting organisasi Rp 1,3 miliar, PDAM Rp 3,1 miliar, pembangunan stadion olah raga Rp 34 miliar, pembuatan film Sultan Agung Rp 2,9 miliar, study action plan Rp 992 juta, Bantul Kota Mandiri Rp 4,5 miliar, dana purna tugas Rp 1,7 miliar, dana konsultasi dana alokasi umum Rp 1,7 juta dan pengadaan komputer Rp 901 juta.
Total dana yang dikorupsi hampir mencapai Rp 50 milar. Belum lagi soal pemotongan dana rekonstruksi korban gempa yang melibatkan para perangkat desa dan dusun yang totalnya hampir Rp 300 miliar.
Dalam ruwatan tersebut, tampak sejumlah orang membawa sesaji seperti tumpeng berisi nasi kuning dan “ubo rampe” nya, uang mainan yang disebar oleh monyet (diperankan peserta aksi) yang melambangkan koruptor yang serakah dan seorang dukun yang membakar kemenyan sebagai lambang mengusir para koruptor.
Para aktivis itu berharap kasus-kasus dugaan korupsi segera ditindaklanjuti. Kepada bupati yang baru yang akan mengemban amanat rakyat Bantul selama periode 2010-2015 supaya bersikap tegas dan mendukung upaya pemberantasan korupsi.
”Kami berharap tidak ada lagi pejabat yang melakukan aksi korupsi, apapun alasannya,” kata Zuhad.
MUH SYAIFULLAH