Rencananya hari ini, kapal Spirit Mojopahit akan diuji coba sebelum diberangkat menuju Surabaya.
Meski telah mengerahkan 150 tenaga, kata dia, proses pemindahan kapal dari lokasi pembuatan ke laut yang berjarak 20 meter tidaklah mudah. "Kayaknya belum kelar hari ini, kapalnya besar, setiap ditarik hanya bergeser beberapa centimeter," ujarnya.
Menurut Natsir setelah uji coba berhasil, kapal akan dilepas Bupati Sumenep ke Surabaya kemudian Jakarta. Dari Jakarta kapal bakal menuju Brunai, Singapura, Filiphina dan berakhir di Jepang.
Anak buah kapal terdiri dari seorang anggota TNI Angkatan Laut, 3 warga Jepang, 5 pelaut dari Sumenep. "15 Juli kapal dijadwalkan tiba di Okinawa," katanya.
Pembuatan Kapal Spirit Majapahir memakan waktu 90 hari dengan 15 pekerja. Kapal itu telah selesai dikerjakan 22 Juni lalu. Kapal tersebut memiliki panjang 20 meter, lebar 4,5 meter dan tinggi 2 meter dengan kapasitas 20 ton.
Kata Natsir, kapal tersebut akan melakukan tauring ke delapan negera yaitu Brunei Darussalam, Philipina, Jepang dengan menyinggahi 5 kota, yakni Okinawa, Kagoshima, Tokyo, Osaka, dan Fukuoka. Kemudian dilanjutkan ke Shanghai (China), Vietnam, Bangkok (Thailand) dan Singapura.
Menurut jadwal, akhir Desember 2010 prototipe kapal majapahit yang ada di Candi Borobudur itu sudah kembali ke Indonesia.
Kapal spirit Majapahit ini dibuat berdasarkan penelusuran tentang model kapal zaman Majapahit yang ada di relief Candi Borobudur. Para arkeolog yang melakukan penelitian setahun lalu, menduga tubuh kapal dibuat menggunakan kayu jati, bambu petung untuk cadik, dan pasak dari bambu. "Kapal itu dibuat sesuai bahan yang direkomendasi arkelog," ujar Natsir.
Sedangkan kerjasama dengan Jepang, menurut Natsir, karena dalam sejarahnya kapal ini pada jaman Majapahit dulu pernah bekerjasama dengan kerajaan Okinawa Jepang.
MUSTHOFA BISRI