TEMPO Interaktif, Madiun – Untuk pertama kalinya, di Kabupaten Madiun ditemukan satu keluarga terjangkit virus mematikan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Satu keluarga ini terdiri dari pasangan suami isteri dan satu anak yang masih berusia dibawah lima tahun (balita).
“Setelah diperiksakan ke klinik Voluntary, Counseling, and Testing (VCT), ternyata pasangan suami isteri itu positif HIV, begitu juga anaknya yang masih umur empat tahun. Balita positif HIV ini baru pertama kali di Madiun dan ditemukan bulan Mei 2010 ini,” jelas Pelaksana Program Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun, Hery Setiawan, kepada TEMPO, Senin (24/5).
Hery mengatakan kemungkinan besar, balita tersebut tertular dari ibunya sejak masih dalam kandungan. Hery mengatakan pekerjaan sang ibu hanya sebagai ibu rumah tangga. Dia enggan menyebutkan pekerjaan bapak dari balita tersebut. “Kondisi balita itu sendiri masih sehat meski sudah dinyatakan positif HIV, begitu juga kedua orang tuanya,” tandasnya.
Hery menjelaskan dibanding 2009, tren jumlah pengidap HIV/AIDS hingga Mei 2010 naik. “Selama Januari sampai Mei 2010, ditemukan 14 kasus. Padahal selama tahun 2009 hanya ditemukan 12 kasus,” katanya.
Ketua KPAD Kabupaten Madiun, Bambang Hermanto, mengatakan selama tahun 2002 hingga Mei 2010 ini, sudah terdapat 89 kasus HIV/AIDS. “Dari 89 kasus tersebut, 22 orang sudah meninggal dan 67 orang sisanya masih bertahan hidup,” katanya.
Adapun resiko penularan terbagi dalam beberapa kelompok antara lain Wanita Pekerja Seks (WPS) 19 persen, pengguna narkoba dengan jarum suntik atau Injection Drug User (IDU) delapan persen, waria tiga persen dan 66 persen sisanya bervariasi seperti balita, ibu rumah tangga, lelaki pengguna jasa WPS dan sebagainya.
ISHOMUDDIN