Petugas penjaga Tinggi Muka Air (TMA) Jurug, Haryanto mengatakan permukaan Bengawan Solo mulai naik pada dini hari. "Saat itu ketinggian mencapai 3,76 meter dari normalnya yang hanya 2 meter," kata Haryanto.
Hingga siang hari, ketinggian permukaan air semakin tinggi. Penambahan ketinggian air juga disebabkan oleh hujan yang mengguyur di sebagian wilayah Surakarta. Hingga siang hari, tinggi muka air di Jurug sempat naik menjadi 8,1 meter. "Statusnya sudah siaga dua," kata Haryanto.
Menurut dia, luapan Bengawan Solo diakibatkan oleh banyaknya limpahan air di beberapa anak sungai, yang berasal dari lereng Gunung Lawu serta Gunung Merapi. "Selain itu debit dari hulu memang cukup deras," kata Haryanto.
Akibat luapan tersebut, puluhan keluarga di Kampung Sewu Surakarta terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. "Rumah kami terendam air," kata Winarno, seorang warga setempat. Ketinggian air yang menggenangi rumah mereka mencapai ketinggian hingga satu meter.
Tingginya permukaan Bengawan Solo membuat air justru memasuki beberapa anak sungai. Di Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo, air Bengawan Solo masuk ke anak Sungai Samin dan Ranjing yang melintas di kawasan tersebut. Kondisi tersebut menyebabkan rumah puluhan warga juga tergenang air dengan ketinggian pinggang orang dewasa.
Baca Juga:
"Air mulai naik sejak pagi," kata Suparmi, warga Desa Nusupan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Menurutnya, ketinggian air naik dalam waktu yang relatif cepat. Warga yang rumahnya tergenang memilih mengungsi di tempat warga yang lokasinya lebih tinggi.
Ahmad Rafiq