Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atma Jaya Minta Pertanggungjawaban BEMSI

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Mahasiswa Atma Jaya meminta pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) karena tidak dapat mengkoordinir massanya. Demikian Doni Tumewu, Presiden Komisaris Keluarga Atma Jaya, di kampus Atma Jaya Senin malam (12/3).

Doni mengatakan, sekitar pukul 17.00 WIB, kelompok massa Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (BEMI) perwakilan dari seluruh Jawa melakukan koordinasi dengan mahasiswa Atma Jaya. BEMI ingin beristirahat di sana sebelum melakukan aksi di Gedung MPR/DPR. Mereka pun dibawa masuk ke salah satu gedung kampus. Namun, tiba-tiba, sekitar puluhan orang yang mengaku baru saja melakukan aksi di Istana Negara menyerang kampus Atma jaya. Saat itu, mahasiswa Atma Jaya dengan dibantu BEMI dapat melerai serangan tersebut.

Dijelaskan, setelah serangan tersebut, pihak Atma Jaya segera mengevakuasi para mahasiswa Atma Jaya. Sebab, tersiar kabar, kampus itu akan diserang kembali. Namun, tak lama kemudian, massa BEMSI datang. Melihat kedatangan mereka, Doni berusaha agar kawan-kawannya tidak melakukan penyerangan.

Sekitar pukul 20.00 WIB, tiba-tiba hujan batu melayanga ke arah kampus. Doni sendiri mengaku tidak mengetahui siapa yang melakukan penyerangan. Namun, sekitar 100 orang mencoba masuk kampus dengan cara menggoyang-goyangkan pintu gerbang. Sebagian dari mereka malah berhasil masuk dengan memanjat pintu gerbang dan lantas merusak pos Satpam.

Sambil meneriakkan jihad dan komunis ke arah mahasiswa Atmajaya, massa itu memukul-mukulkan bambu runcing yang dibawanya ke mobil-mobil yang terpakir di halaman kampus. Saat kejadian, salah seorang mahasiswi, Fransisca Wahyu dari Fakultas Hukum, mengaku melihat satu peleton Brimob melintas di depan kampus. Namun, aparat sama sekali tidak berhenti. “Padahal, massa di dalam sudah mulai membakar mobil dan menghancurkan kaca-kaca gedung,” kata Fransisca.

Fransisca juga sempat melihat, segerombolan massa itu mengenakan ikat kepala hitam sambil berteriak,”Allahu Akbar, Allahu Akbar…” Namun, kejadian itu tidak berlangsung lama. Sekitar 30 menit kemudian, seratusan massa itu mulai membubarkan diri. Sementara aparat Polda Metro Jaya yang hanya berjarak kira-kira 200 meter baru datang setengah jam kemudian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Doni sendiri mengaku belum mengetahui apakah besok dapat kembali kuliah. Karena, banyak kelas-kelas yang dirusak. “Besok, yang jelas kita datang. Tetapi, mengenai libur atau tidaknya, tergantung dari rektor,”kata Doni. Ia sendiri menyayangkan aksi perusakan itu.

Sampai berita ini diturunkan, beberapa mahasiswa Atmajaya masih bertahan di dalam gedung sambil sesekali meneriaki jika ada mahasiswa BEMSI yang mungkin lewat di depan kampus.

Sementara itu, Ketua BEM UI Taufik Riyadi kepada TEMPO Interaktif mengatakan tidak mengetahui persis kejadian di Atma Jaya. Sebab, dia sendiri saat melakukan aksi berada di barisan paling depan dengan menggunakan mobil. “Saya hanya mendengar informasi, kampus Atma Jaya dirusak,” kata Taufik melalui telepon.

Ia sendiri mengaku tidak tahu siapa yang merusak kampus Atma Jaya. Ia pun membantah, massa BEM UI melakukan perusakan. Namun, rencananya BEM UI akan menggelar rapat internal untuk mengetahui adanya kemungkinan mahasiswa BEM UI melakukan perusakan. Jika memang benar, dia bersedia bertanggung jawab. (Nurakhmayani/Dede Ariwibowo/Retno Sulistyowati)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

1 menit lalu

Suasana penjualan sepatu Bata di Pasar Baru, Jakarta, Senin 6 April 2024. BATA mengalami lonjakan peningkatan rugi bersih hingga 79,65 persen YoY menjadi Rp190,29 miliar pada 2023, dari tahun sebelumnya Rp105,92 miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.


Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

1 menit lalu

Penduduk Papua Bendera bintang kejora di Jayapura. Tempo/Rully Kesua
Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.


Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

1 menit lalu

Potret pembangunan infrastruktur inti di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Riri Rahayu
Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

JATAM Kaltim berharap negara lain tak menanam modal di IKN lantaran menilai pembangunan IKN telah banyak melanggar HAM.


SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

11 menit lalu

Peserta mempersiapkan berkas sebelum mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

Ketua BEM UI Verrel Uziel mengaku menerima banyak laporan dari mahasiswa baru yang diterima lewat jalur SNBP dan talent scouting yang belum mengetahui soal biaya kuliah.


UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

12 menit lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian biaya UKT jalur SNBP, SNBT, PPKB, SJP, dan SIMAK UI tahun akademik 2024.


Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

15 menit lalu

Baekhyun, Xiumin dan Chen EXO memberikan ucapan Tahun Baru Imlek melalui kanal Youtube masing-masing.(Tangkapan layar Youtube.com)
Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

Sejak resmi dibentuk pada 8 April 2012, EXO telah memenangkan berbagai gelar bergengsi, termasuk Penghargaan Musik Mnet Asian, Golden Disk Awards, dll


Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa

16 menit lalu

Timnas Guinea. (Instagram/@sylinational)
Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa

Beberapa pemain Timnas Guinea diketahui bermain di liga Eropa, siapa saja?


Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024 yang Meraih Perak Tiba di Jakarta, Disambut Menpora

17 menit lalu

Tim Thomas dan Tim Uber Indonesia berfoto bersama setibanya dari Chengdu, Cina, di Terminal VIP Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, 6 Mei 2024. ANTARA/Muhammad Iqbal
Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024 yang Meraih Perak Tiba di Jakarta, Disambut Menpora

Para atlet bulu tangkis dari tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia, yang sama-sama meraih perak, telah kembali ke Tanah Air.


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

21 menit lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

23 menit lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.