Penandatanganan kesepakatan itu disaksikan Dirut PT. Pindad Adik A. Sudarsono dan Direktur SME Ordnance Sdn Bhd. Ahmad Johan, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Meneg BUMN Mustafa Abubakar serta Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Da’i Bachtiar. Sedangkan dari Malaysia dihadiri langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak serta Menteri Pertahanan Zahid Hamidi
Usai penandatanganan, Purnomo mengharapkan kesepakatan tersebut dapat meningkatkan Industri pertahanan negara-negara ASEAN. “Dengan penandatanganan ini, bangsa-bangsa ASEAN, khususnya Indonesia-Malaysia diharapkan dapat membangun industri pertahanan yang baik dan bisa saling melengkapi keperluan pertahanan kedua negara”. katanya.
Senada dengan Purnomo, Direktur SME Ordnance Sdn Bhd. Ahmad Johan menyatakan tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan ini adalah pembicaraan tentang kerjasana industri pertahanan kedua negara. “Apa yang dikembangkan Indonesia, Malaysia tak perlu memproduksi, begitu sebaliknya” ujar Ahmad Johan.
Direktur PT. Pindad Adik A. Sudarsono mengungkapkan saat ini tengah diadakan perbincangan rencana pembelian panser oleh Angkatan Tentara Malaysia (ATM) kepada perusahaannya. “Saat ini pembicaraan pembelian 32 panser PT. Pindad oleh Malaysia tinggal menyelesaikan sedikit masalah teknis” ujar Adik.
Dalam kesempatan tersebut, Purnomo menyerahkan prototip Panser APC 66 dan senapan serbu SS2 yang telah dikembangkan Indonesia sejak 20 tahun lalu kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
MASRUR (Kuala Lumpur)