TEMPO Interaktif, Samarinda - Molornya pengesahan Tata Ruang Wilayah Kalimantan Timur dinilai sebagai faktor utama penghambat pengembangan investasi perkebunan kelapa sawit. Tanpa ada status lahan yang jelas, pemerintah daerah tidak berani memberi lahan kepada calon investor.
Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah Kalimantan Timur Nusyirwan Ismail mengatakan, pengesahan tata ruang menjadi faktor krusial karena menyangkut konversi lahan dari kawasan budidaya kehutanan menjadi budidaya nonkehutanan.
Tanpa adanya kepastian status lahan tersebut sangat menyulitkan bagi investor merealisasikan minatnya. "Bupati tentu tak berani menunjuk lahan karena statusnya belum jelas," kata Nusyirwan, Rabu (7/4).
Ia menyebutkan, di Kabupaten Kutai Timur saja saat ini terdapat 21 investor yang antre di sektor perkebunan. Di antara para investor, Grup Djarum dan Astra sudah menyatakan tertarik investasi perkebunan. "Tapi lahannya tak ada," katanya.
Data investasi perkebunan Kalimantan Timur pada 2009, tercatat terdapat 12 perusahaan yang terbagi lima dalam negeri dan tujuh perusahaan yang berasal dari modal asing. Tapi realisasi sepanjang 2009 tak satu pun yang bekerja.
Untuk investasi modal dalam negeri diperkirakan jumlah dana investasi mencapai Rp 1,8 triliun. Sedangkan untuk modal asing mencapai Rp 293 miliar lebih.
Data 2009, perkebunan kelapa sawit yang telah tergarap 477.853,50 hektare atau 73 persen dari total areal perkebunan di Kalimantan Timur. Dari jumlah areal perkebunan sawit Kalimantan Timur telah memproduksi 1.421.836 ton.
Berdasarkan pemetaan lahan, di Kalimantan Timur lahan potensial perkebunan seluas 4,26 juta ha. Tapi yang telah tergarap seluas 0,51 juta ha. Artinya, terdapat lahan seluas 3,75 juta ha masih tersedia di Kalimantan Timur.
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur hingga kini belum mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehutanan. Dalam RTRW Kalimantan Timur mengusulkan perubahan status lahan seluas 2,1 juta ha dari kawasan bududaya kehutanan menjadi kawasan budidaya non kehutanan di seluruh wilayahnya. Kalimantan Timur mentargetkan 1 juta ha kebun kelapa sawit tahun 2013.
FIRMAN HIDAYAT