Massa yang berjumlah 300-an orang dari kelompok Socrates Sofyan Yoman dan kelompok Perius Kogoya ini mulai baku panah sekitar pukul 16.00 WIT, Jumat (19/3). Baku panah dipicu pro-kontra pendirian Asrama Sekolah Tinggi Theologia Baptis yang merupakan milik Persekutuan Gereja Baptis Papua.
Memang sebelumnya, Persekutuan Gereja Baptis Papua sendiri masih meyisakan persoalan dua kepemimpinan, yakni Socrates Sofyan Nyoman dan Perius Kogoya. Sehingga asrama yang didirikan ini juga akhirnya menjadi perebutan dua kelompok pimpinan itu. Masing-masing kelompok merasa berhak memiliki aset dan asrama itu.
Hingga saat ini, kedua kelompok masih berjaga-jaga di sepanjang jalan masuk ke Rumah Sakit Bhayangkara yang berada di Jalan Jeruk Nipis, Kotaraja, Kota Jayapura, Papua dengan membawa senjata tradisional, berupa panah, parang dan busur.
Terlihat tiga truk satuan Pengendali Massa Kepolisian Resor Kota Jayapura dan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Papua masih terus berjaga di sekitar lokasi pertikaian. Sementara Jalan Raya Kotaraja yang merupakan akses penghubung Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura mengalami kemacetan hingga 10 kilometer.
Pertokoan dan rumah warga yang ada di sepanjang ruas jalan ini dan sekitar lokasi kejadian ditutup paksa pemiliknya karena takut. Selain itu, juga dilaporkan tiga sepeda motor hangus terbakar dan satu mobil jenis Kijang Inova rusak terkena amukan massa.
Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura Ajun Komisaris Besar Imam Setiawan mengakui pertikaian dua kelompok ini akibat perebutan aset milik gereja. “Tapi hingga kini, kami masih belum bisa membeberkan secara jelas apa motif pertikaiannya. Kami juga masih berusaha mempertemukan dua kelompok yang bertikai,” kata Imam kepada wartawan saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Jumat (19/3) sore.
CUNDING LEVI