TEMPO Interaktif, Lumajang - Sedikitnya 477 balita di Kabupaten Lumajang menderita gizi buruk. Ratusan balita yang tersebar di 205 desa pada 21 kecamatan tersebut saat ini tengah mendapat penanganan pihak Puskesmas setempat.
Kepala Seksi Gizi Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Arif Zulkarnaen mengatakan, ada beberapa faktor penyebab gizi buruk yang menyerang 477 balita tersebut diantaranya faktor pola asuh dengan prosentase 29 persen, keluarga miskin 29 persen, berat badan lahir 17 persen dan sakit 17 persen. Akibatnya, ratusan balita tersebut berat badannya saat ini dibawah rata-rata anak seusia mereka.
Dari 21 kecamatan tersebut, dua kecamatan yakni Tekung dan Gucialit diantaranya memiliki angka tinggi penderita gizi buruk. “Dua daerah ini belum bebas rawan gizi,” kata Arif. Karena itu, pada Maret mendatang, pihaknya akan kembali melakukan pendataan terhadap balita. “Laporan dari tiap posyandu akan kami kumpulkan,” kata Arif. Dari data tersebut, nanti akan diketahui jumlah penderita gizi buruk, penyebabnya serta penyakitnya.
Arif mengatakan, selain berpengaruh pada berat badan yang kurang, gizi buruk ini juga akan mempengaruhi perkembangan anak. “Tidak sesuai dengan ukuran normal. Pada umur-umur tertentu, balita tidak bisa melakukan sesuatu yang seharusnya sudah bisa dilakukan. Intinya, tidak ada perkembangan kecerdasan,” katanya. Hal ini, lanjut dia, tentunya akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusianya.
DAVID PRIYASIDHARTA