TEMPO Interaktif, Surakarta - Bulog Sub Divisi Regional III Surakarta saat ini tengah melakukan persiapan untuk melakukan distribusi gula pasir. Namun sejauh ini belum ada rekanan yang berminat untuk menjadi distributor.
Menurut Kepala Bulog Sub Divisi Regional III Surakarta, Nono Sukrono mengatakan jika kewenangan menyalurkan gula pasir itu telah diberikan oleh Bulog Pusat. "Saat ini kita tengah mencari rekanan untuk distribusi," kata dia ketika dihubungi Tempo.
Baca Juga:
Sistem distribusi penyaluran gula pasir tersebut telah diatur sepenuhnya oleh Bulog. Distributor yang memperoleh kontrak akan diberi hak untuk mengambil hasil produksi di pabrik gula sesuai kuota yang diterima. Kemudian, distributor tersebut harus menjual ke masyarakat sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh Bulog.
Hanya saja, hingga saat ini belum ada satu pun distributor yang bersedia untuk menjadi rekanan. Padahal menurutnya, sosialisasi mengenai lelang distribusi gula pasir sudah berulangkali diumumkan.
Nono mengaku tidak tahu penyebab minimnya minat distributor untuk menjadi rekanan. "Barangkali masalah harga," kata dia. Harga yang ditetapkan oleh Bulog selalu berubah tiap pekan. Perubahan harga tersebut diinformasikan lemalui divisi regional yang ada di daerah.
Pendistribusian gula pasir oleh Bulog tersebut bertujuan untuk menstabilkan harga gula pasir di masyarakat. Sejauh ini harga gula pasir dinilai cukup tinggi dan fluktuatif. Padahal, tidak ada indikasi terjadinya kelangkaan stok gula pasir. Selain itu, distributor di luar Bulog diharapkan dapat menjual komoditas dagangannya dengan mengikuti harga yang ditetapkan oleh Bulog.
Sedangkan Pemerintah Kota Surakarta hingga saat ini belum berencana untuk melakukan operasi pasar gula pasir. "Saat ini harganya sudah stabil meskipun masih tinggi," kata Kepala Seksi Perdagangan dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta, Corina Endang Puji Astuti.
Dinasnya saat ini justru tengah membahas kemungkinan dilakukannya operasi pasar beras. "Sebab kenaikan harga beras sudah mencapai 10 persen," kata dia. Sedangkan operasi pasar terhadap komoditas beras akan dilakukan jika harga beras naik sebesar 15 persen.
AHMAD RAFIQ