Kabupaten Jember merupakan kabupaten dengan angka prevalensi Balita Kekurangan Energi Protein (KEP) paling tinggi di Jawa Timur.
Menurut Yumarlis, angka prevalensi KEP total di Jawa Timur sebesar 18,4 persen. Sedangkan Data survey kader Posyandu seluruh Kabupaten Jember memperlihatkan prevalensi KEP di Jember mencapai 20 persen. "Itu berarti jumlah penderita gizi buruk Jember rata-rata lebih tinggi dibandingkan 38 kabupaten dan kota yang tersebar di Jatim," katanya.
Sementara itu, Humas Rumah Sakit Umum Daerah dr Soebandi Jember Judi Nugroho mengatakan, selama tahun 2009 lalu terdapat 66 pasien gizi buruk yang dirawat. Semuanya anak-anak. "Sebanyak 12 orang di antaranya meninggal dunia," ujarnya usai acara peringatan Hari Gizi Nasional (HGN).
Dia mengakui, kasus gizi buruk terbanyak dari jenis marasmik, kwasiorkor dan gabungan maramik-kwasiorkor. Dari 66 kasus itu, sebanyak 40 anak terserang marasmic, 15 anak menderita kwasiorkor, dan 11 anak mengalami marasmic-kwasiorkor.
Memperingati Hari Gizi Nasional (HGN), RSUD dr Soebandi melakukan penyuluhan dan pembagian leaflet dan penyuluhan tentang peningkatan gizi seimbang, terutama untuk anak-anak dan ibu hamil. Penyuluhan diberikan kepada pasien dan warga di sekitar di rumah sakit tersebut. MAHBUB DJUNAIDY.