TEMPO Interaktif, Jakarta - Banyak cara memperingati hari anti korupsi sedunia. Jika ribuan orang memilih menggelar aksi di seputar bundaran Hotel Indonesia, Dadang dan Jumaidi memilih mogok makan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat.
Kedua lelaki itu datang dari Yogyakarta. Mereka menutup mulut dengan plester hitam dan menggelar spanduk di ruang lobi Gedung Nusantara III DPR. Spanduk berisi tuntutan penuntasan kasus Bank Century dan tuntutan agar SBY-Boediono mundur.
Namun sejumlah petugas pengamanan dalam segera menggulung spanduk tersebut. Adapun Dadang dan Jumaidi dibiarkan tetap di tempat. Beralas koran, keduanya duduk bersila dengan bibir tersegel lakban.
Keduanya sempat ditemui Anggota Panitia Angket Kasus Bank Century Maruarar Sirait. Kepada Maruarar, setelah melepas lakban, Dadang mengatakan, "Angket Century agar dibongkar, siapa pun yang terlibat diproses hukum."
Dadang juga mengutarakan kekecewannya atas terpilihnya Idrus Marham sebagai Ketua Panitia Khusus Angket Century. Seharusnya, kata Dadang, panitia angket dipimpin oleh inisator hak angket.
Maruar meminta petugas pengamanan dalam segera menggembalikan spanduk. Petugas berkelit ada ketentuan yang melarang pembentangan spanduk di dalam gedung. Namun ketika diminta menunjukkan aturannya, petugas tak bisa menunjukkan ketentuan tersebut. "Disini rumah rakyat, tapi spanduk disita," kata Dadang.
Usai ditemui Maruarar, Dadang dan Jumaidi kembali menyegel bibir mereka dengan lakban, duduk di emperan lobi Gedung sambil sesekali berbaring. Saat ditanya sampai kapan mogok makan akan berlangsung, Dadang menjawab, "Sekuatnya."
DWI RIYANO AGUSTIAR