Menurut Susianto, survey itu menunjukkan tingginya kesadaran masyarakat Sumenep dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Meski menurut rekam medis di Puskesmas jumlah warga yang mengkonsumsi obat filariasis sangat rendah tidak sampai 30 persen. "Kalau lingkungan bersih, nyamuk pembawa filariasis tidak berkembang," ujarnya, Selasa (24/11).
Ia menjelaskan, kunci sukses pencegahan penyakit kaki gajah berkat kinerja kolektif antara pemerintah dan masyarakat. Seperti, gerakan 3M mengubur barang bekas, menguras penampungan air dan membersihkan lingkungan agar jentik nyamuk tidak berkembang.
Meski begitu, kata Susianto, pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan mewabahnya penyakit kaki gajah. Dengan cara sosialisasi tentang pentingnya mengkonsumsi obat filariasis. "Kami sudah sediakan obat filariasis di puskesmas. Semuanya gratis," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI