TEMPO Interaktif, Garut - Ribuan warga kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-harinya. Musim kemarau yang telah berlangsung selama lima bulan terakhir ini membuat sumur milik warga kering. "Selama tiga bulan ini kami menggunakan air comberan," ujar Ai Karningsih, 36 tahun warga Kampung Salam, Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu, saat ditemui di kediamannya, Minggu (4/10).
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus, sebanyak 6 ribu kepala keluarga di Desanya terpaksa menggunakan air selokan Cipacing. Setiap pagi dan sore, selokan sepanjang lima kilometer itu selalu dipenuhi warga dari hulu hingga hilir. Sedangkan untuk keperluan memasak, warga masih menggunakan sisa air sumurnya. Dalam sehari, air yang dikumpulkan hanya sekitar tiga ember, itu pun harus diendapkan satu hari karena keruh.
Kondisi serupa dialami ribuan warga lainnya, yakni di Desa Wanakerta, Sindangsuka dan warga desa Mekarsari. Mereka menggunakan air sungai Cimanuk yang keruh untuk memenuhi kebutuhannya.
Akibat tidak bersihnya air yang dikonsumsi, kini warga terserang penyakit diare dan penyakit kulit seperti gatal-gatal. Namun bantuan air bersih yang diharapkan warga belum kunjung datang. Padahal kondisi tersebut telah disampaikan kepada Bupati Garut Aceng HM Fikri satu bulan lalu. "Ceng Fikri mah biadab, tidak memperdulikan warganya yang sedang kesulitan," ujarnya.
Ketua Dewan Pewakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut, Ahmad Bajuri menyesalkan sikap pemerintah yang lamban dalam penanganan kekeringan. Padahal kawasan Garut Utara termasuk Cibatu, merupakan daerah langganan kekeringan setiap tahunnya. Lahan pertanian masyarakat pun hanya dapat diproduksi satu kali dalam setahunnya. "Padahal saya sudah ngotot terus mengusulkan untuk membuat sumur artesis, tapi belum juga direalisasikan," ujarnya saat dihubungi melalui telpon selulernya.
Bupati Garut, Aceng HM Fikri membantah, bila di antara warganya telah mengkonsumsi air comberan untuk kebutuhan sehari-harinya. Pihaknya telah memberikan suplai air bersih dengan mengirimkan dua tangki air per harinya dari perusahaan air minum daerah kepada warga. "Belum ada laporan seperti itu, semuanya telah tertangani kok. Coba nanti akan saya cek ke sana," ujarnya di Pendopo Garut.
Menurutnya, akibat musim kemarau ini, sedikitnya terdapat tiga kecamatan yang dilanda kekeringan di antaranya Kecamatan Cibatu, Kersamanah dan Kecamatan Malangbong. Namun untuk mengatasinya, pihaknya telah menyiapkan dana belanja tidak terduga dengan menyuplai air bersih kepada warga.
SIGIT ZULMUNIR