Soal tersalipnya tingkat elektabilitas paslon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus itu, Ridwan mengatakan, tidak ada perubahan metode kampanye yang selama ini telah dijalankannya. Sosok yang disapa Emil tersebut mengatakan, tidak akan menambah kuantitas blusukannya untuk menggenjot tingkat elektabilitasnya.
“Kecuali saya mau jadi robot yang tanpa istirahat, kan nggak mungkin juga,” tuturnya.
Menurut dia, blusukan bukanlah soal jumlah kegiatan yang telah dilampauinya hingga saat ini. Akan tetapi, kata Ridwan, juga mengukur seberapa efektif menyentuh warga Jakarta yang didatanginya. “Apakah saya harus satu-satu berkeliling ke ribuan (titik), tentu tidak,” ujarnya.
PDIP: Respon positif masyarakat
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Yasonna Laoly menyebut tingginya elektabilitas Pramono-Rano di Pilkada Jakarta sebagai respons positif dari masyarakat.
"Tren 03 Mas Pram dan Mas Rano betul-betul mendapat respons yang sangat positif dari masyarakat Jakarta," kata Yasonna di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 5 November 2024.
Dia menilai survei Litbang Kompas sangat kredibel. Dia juga meyakini tidak ada tindakan intervensi di dalam proses survei.
"Sepanjang pengetahuan saya, Litbang Kompas itu dari dulu menjaga betul-betul kredibilitasnya, maka tidak mungkin diintervensi," ujar Yasonna.
Dia berharap, elektabilitas Pramono-Rano terus tinggi sampai haru pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta nantinya. Pemungutan suara akan dilakukan pada 27 November 2024.
"Kami harapkan itu dapat terus (tinggi) sehingga pada Pilkada ini akhirnya kita dapat memperoleh gubernur, yang juga bagi saya kebetulan karena Mas Pram didukung oleh partai kami, akan memimpin Jakarta."
Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya perihal tingkat elektabilitas tiga pasangan calon gubernur di Pilkada Jakarta pada Selasa, 5 November 2024. Hasil survei menunjukkan pasangan calon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan tingkat keterpilihan sebesar 38,3 persen.
Survei dilakukan pada rentang tanggal 20 sampai 25 Oktober 2024. Survei dilaksanakan melalui wawancara tatap muka terhadap 800 responden yang dipilih secara acak, menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Tingkat kepercayaan survei ini dilaporkan mencapai 95 persen dengan toleransi kesalahan sekitar 3,46 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti mengatakan persaingan elektabilitas Pilkada Jakarta masih ketat dan memungkinkan adanya perubahan, terutama antara paslon nomor urut 1 dan 3 lantaran tidak terlalu jauh dari margin of error. “Siapapun itu masih punya kans untuk bisa memenangkan Pilkada,” ujarnya.
ALFITRIA NEFI P | NOVALI PANJI NUGROHO | ANTARA
Pilihan Editor: Ridwan Kamil soal Tema Debat Terakhir tentang Tata Kota: Keilmuan Saya di Situ