TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Suswono, mengakui polusi menjadi salah satu permasalahan utama yang harus diselesaikan di Jakarta. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengklaim polusi udara dapat dikurangi dengan menurunkan jumlah penggunaan kendaraan pribadi, serta beralih ke transportasi umum.
“Fakta Jakarta kota terpolusi sama dengan kota terstres juga, sama-sama di peringkat 9 di dunia. Jadi memang PR bagi pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono), makanya visi kami itu membangun kota layak huni kelas dunia,” kata Suswono saat berdialog dengan Greenpeace Indonesia bersama dua pasangan calon yang lain di Kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 4 November 2024.
Menurut Suswono, penggunaan kendaraan pribadi dapat menjadi sumber polusi yang buruk untuk kualitas udara Jakarta. Namun dia juga melihat bahwa kondisi transportasi umum di Jakarta saat ini belum terlalu menjangkau kebutuhan masyarakat secara luas. Akibatnya masih banyak yang memutuskan untuk memakai kendaraan pribadinya.
“Jadi memang frekuensi dan integrasi transportasi umum harus diperbanyak, sekarang problemnya kan karena enggak nyaman juga. Jadi kami berkeinginan memperpanjang rute transportasi itu, bisa menjangkau hingga Bogor, Tangerang, Banten juga,” ujar Suswono.
Kendaraan yang datang ke Jakarta, kata Suswono, bukan hanya berasal dari penduduk setempat, melainkan juga masuk dari daerah tetangga. Maka untuk mengatasinya tidak bisa hanya mengatur regulasi dari kota Jakarta saja, namun juga harus dikaitkan dengan provinsi di sekitarnya.
Program 3 Juta Pohon
Selain itu, Suswono juga membeberkan program menanam tiga juta pohon di sejumlah wilayah untuk mengatasi polusi udara Jakarta. Pohon ini dianggap Suswono dapat menyerap emisi karbon berbahaya bagi saluran pernapasan manusia. Dia berjanji akan langsung menggalakkan program ini jika memenangi Pilkada Jakarta 2024.
"Sejalan dengan mengurangi intensitas penggunaan kendaraan pribadi, kami juga menargetkan untuk menanam tiga juta pohon dan memperbanyak taman hutan kota. Selain mampu menyerap emisi karbon, program ini juga bisa menurunkan suhu panas,” ujar Suswono.
Adapun kritikan soal polusi udara itu disampaikan oleh Urban Campaigner Greenpeace Indonesia, Jenny Sirait. Jenny menilai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang terkesan tidak memuat langkah konkret terhadap lingkungan dalam visi dan misi mereka.
Jenny memaparkan 93 persen masyarakat Jakarta mengalami gangguan kesehatan akibat polusi udara. Kelompok yang paling rentan terkena masalah ini adalah anak-anak, ibu hamil, dan lansia. “Ternyata pembunuh anak-anak terbesar di Jakarta itu, peringkat tiganya adalah polusi udara. Bayangkan anak-anak kita bertarung dengan polusi udara,” ujar Jenny di Kantor Tempo, Senin, 4 November 2024.
Jenny juga tidak melihat ada yang baru dari program para pasangan calon untuk bidang lingkungan. Bahkan, juru kampanye Greenpeace Indonesia ini mengklaim kalau semua program dari visi dan misi pasangan calon di Pilkada Jakarta, tidak solutif mengatasi persoalan di Jakarta.
“Saya menangkap bahwa solusi ini solusi lama dan usang. Tawaran yang disampaikan para paslon pun tidak ada yang baru dan masih banyak program lama yang ditawarkan kembali, tapi enggak solutif, karena pada kenyataannya polusi udara terus memburuk setiap tahunnya,” ucap Jenny.
Adapun kehadiran Jenny dan Suswono di Kantor Tempo, dalam rangka program sineas Bocor Alus Politik, membedah seberapa konkret langkah para pasangan calon di Pilkada Jakarta untuk lingkungan. Selain Suswono, hadir juga di agenda ini calon wakil gubernur nomor urut 2 Kun Wardana, serta Juru Bicara Tim Pemenangan Pramono-Rano, Chico Hakim.
Pilihan Editor: Kelakar Janda Kaya Suswono Disebut Lebih Parah dari Kasus Penistaan Agama Ahok