TEMPO.CO, Bandung - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin melantik Budi Waluya menjadi Penjbat Bupati Ciamis menggantikan Engkus Sutisna di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Jumat, 1 November 2024. Budi merupakan Direktur Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada kesempatan yang sama, Bey juga melantik Kepala Biro Administrasi dan Perencanaan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Agus Toyib menjadi Penjabat Bupati Kuningan menggantikan Raden Iip Hidajat.
Bey mengatakan penunjukan pejabat KPK menjadi Penjabat Bupati Ciamis merupakan keputusan Menteri Dalam Negeri. Selain itu, Engku Sutisna yang juga menjabat sebagai staf ahli Gubernur Jawa Barat akan pensiun dalam waktu dekat.
"Itu dari Kemendagri. Saya rasa baik, mudah-mudahan nanti dari KPK ini juga melihat kondisi di lapangan seperti apa. Yang pasti Ciamis itu APBD-nya harus mendapat perhatian khusus,” kata dia selepas pelantikan, Jumat, 1 November 2024.
Bey mengatakan, Ciamis saat ini menghadapi masalah defisit dalam APBD 2024. Defisit anggaran di Ciamis menembus Rp 200 miliar. Dengan demikian, ia berharap Penjabat Bupati Ciamis yang baru agar mengatur penggunaan anggaran dengan lebih efisien dan selektif.
“Jadi kami minta Pak Budi, mungkin lebih fokus pada APBD dan sedang pembahasan juga APBD 2025,” kata dia.
Bey juga menyarankan Penjabat Bupati Ciamis tidak melakukan pinjaman ke bank untuk program pembangunan daerah. “Jangan pinjam ke bank, lebih baik lakukan efisiensi dulu walaupun ada perlambatan, tidak apa-apa. Misalnya 2023 terjadi pelambatan, kan masih ada DAU dan DAK,” kata dia.
Bey tidak merinci penyebab defisit pada anggaran daerah Kabupaten Ciamis. Namun ia menyoroti salah satu penyebab rendahnya pendapatan daerah Ciamis karena lokasinya yang berada di antara Pangandaran dan Tasikmalaya. Kedua wilayah itu sama-sama mengandalkan pariwisata untuk mengerek pendapatan daerahnya.
“Kalau Ciamis itu posisinya terjepit antara Pangandaran dan Tasikmalaya, jadi memang harus betul-betul mencari apa yang dikedepankan. Memang ada tempat wisata juga di sana (Ciamis), tapi itu harus bisa dikemasi dengan baik," ujarnya.
"Memang harus fokus betul dan kita percaya bawah pariwisata di Jawa Barat ini tidak pernah berkurang, tinggal pengemasan dan promosinya."
Bey mengatakan Budi juga diminta agar fokus saja pada pembenahan APBD karena masa jabatannya terhitung pendek hingga pelantikan bupati terpilih. “Waktu mereka hanya empat bulan. Kalau Ciamis saya rasa fokus dulu pada APBD karena ini kan harus sehat biar ke depannya lebih enak lagi untuk bergerak,” kata dia.
Sementara untuk Iip Hidajat yang kini kembali menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Barat selepas mengakhiri jabatannya sebagai Penjabat Bupati Kuningan, Bey memintanya mengawal pelaksanaan pilkada serentak.
“Buat kami, kembalinya Pak Iip sebagai pejabat senior baik bagi kami karena beliau juga Kepala Kesbangpol, apalagi kita akan menghadapi pilkada,” kata Bey.
Pilihan editor: PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa