TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima, mengaku partainya tak ambil pusing menanggapi mantan Presiden Joko Widodo yang dikabarkan akan menjadi juru kampanye di Pilkada 2024. Menurut Aria, saat ini Jokowi adalah warga biasa yang tidak punya instrumen kekuasaan yang dapat dikerahkan.
"Dia kan warga biasa sudah, it's ok saja, kalau itu, ya, haknya Pak Jokowi," kata Aria saat ditemui di kompleks gedung DPR, Kamis, 31 Oktober 2024.
Aria mengatakan kalaupun Jokowi akan terlibat menjadi juru kampanye secara terbuka, yang perlu diawasi adalah netralitas para aparatur sipil negara. Sebab, ujar Aria, sebagai presiden yang baru saja lengser, Jokowi masih memiliki keterikatan dengan pejabat yang ditunjuk semasa dia memimpin.
"Yang harus ditegaskan adalah dia tidak punya kekuasaan untuk dikerahkan, tapi yang kita sorot adalah netralitas pejabat, para Plt kepala daerah dan aparat penegak hukum," kata Aria.
Aria enggan menjelaskan secara tegas bagaimana sikap PDIP menghadapi rencana Jokowi sebagai juru kampanye. Dia hanya mengatakan sejauh ini proses politik di Pilkada yang diikuti PDIP berjalan lancar. "Kami biasa saja, itu haknya Pak Jokowi kok," ujarnya.
Isu Jokowi akan terjun sebagai juru kampanye di Pilkada mencuat setelah dia menerima sejumlah kepala daerah di kediamannya di Solo pada Ahad malam, 20 Oktober 2024. Saat itu Jokowi yang belum genap sehari meninggalkan Jakarta, disambangi para simpatisannya dan juga sejumlah calon kepala daerah.
"Ya tadi (menemui calon-calon kepala daerah). Kan ngumpul di sini. Saya ajak masuk barang 5 menit-5 menit. Tidak ada arahan," ujar Jokowi kepada wartawan.
Jokowi mengatakan para calon kepala daerah itu mengajaknya untuk ikut berkampanye. "Semuanya," katanya. Namun dia mengatakan hanya ingin tidur dalam sehari-dua hari ini. "Saya mau tidur," ucap dia.
Soal kemungkinan dia ikut berkampanye di lain waktu, ia mengatakan akan melihatnya nanti. "Ya nanti dilihat," tutur dia.
Para calon kepala daerah yang ikut menyambut kepulangan Jokowi ke Solo merupakan calon kepala daerah yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM). Mereka di antaranya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen serta pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Solo, Respati Ardi-Astrid Widayani.
Selain itu tampak hadir pula calon wakil gubernur Jawa Timur, Emil Dardak yang didampingi istrinya, Arumi Bachsin. Lalu ada calon bupati Karanganyar, Ilyas Akbar Almadani.
Ahmad Luthfi saat ditemui wartawan, mengungkapkan selain menyambut kepulangan Jokowi juga menyempatkan diri untuk sungkem ke Jokowi. Ia mengaku dalam pertemuan mereka, mendapat sejumlah pesan dari Jokowi.
"Pak Jokowi memberi beberapa pesan terkait permasalahan nelayan, petani, pesantren, dan anak muda. Agar memperbaiki situasi Jawa Tengah secara umum," katanya. Saat disinggung apakah Jokowi akan ikut kampanye pemenangan Luthfi dan Taj Yasin, Luthfi meminta agar hal itu ditanyakan langsung kepada Jokowi.
Septia Ryanthie berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Pramono Anung dan Ridwan Kamil Saling Balas ihwal Dukung Mendukung di Pilkada Jakarta